Pandemi, Karyawan Capcom Terpaksa WFO karena Data Diretas
Jumat, 12 Maret 2021 -
PERDANA menteri Yoshihide Suga mendeklarasi masa darurat (state of emergency) akibat pandemi COVID-19 di berbagai prefektur Jepang. Ini membuat beberapa kantor Negeri Sakura berpindah haluan kerja dengan cara remote menggunakan sarana internet.
Namun, beda cerita untuk perusahaan Capcom. Karyawan perusahaan game tersebut terpaksa kembali bekerja di kantor (WFO) karena ada data yang diretas sejak November 2020. Dilansir dari laman Kotaku, informasi ini dikabarkan melalui Business Journal bahwa Capcom tetap membuat para karyawannya bekerja di kantor secara paksa.
Baca juga:
Developer 'Ghost of Tsushima' Jadi Duta Pariwisata Pulau Tsushima
Meski kondisi di kantor tetap aman dan tidak melanggar peraturan yang ditetapkan oleh Labor Standards Act, tetapi untuk industri game di Jepang sepertinya bekerja di kantor menjadi suatu tanda tanya di masa pandemi.

Sejak November 2020, database Capcom diretas yang termasuk data karyawan dan pelanggan dari perusahaan tersebut. Peretasan tersebut membuat Capcom tidak mampu mengamankan data tersebut secara remote. Akhirnya, hilangnya data sebesar 1 terabyte membuat para karyawan harus mengamankannya di kantor.
Pihak Capcom menyatakan akan tetap serius dalam mengikuti protokol kesehatan selama karyawannya melakukan aktivitas di kantor. Karyawan diwajibkan untuk menggunakan masker dan menerapkan social distancing. Sebelum masuk ke area kantor karyawan juga diwajibkan melakukan pengecekan suhu tubuh.
Baca juga:
Keputusan tersebut disetujui oleh karyawan secara musyawarah. Kebijakan ini juga mengikuti hukum buruh yang ada di Jepang. Dengan begitu, perusahaan yang berlokasi di Osaka itu tetap membuat lingkungan kerja yang nyaman. Tidak ada pula karyawan yang komplain terhadap keputusan ini.

Permasalahan pada keamanan data di industri game sangatlah penting. Masahiro Sakurai, developer game Super Smash Bros. Ultimate mengatakan kejadian seperti ini memang sangat apes. Setiap pihak harus waspada apabila kejadian serupa terjadi.
Sakurai menegaskan memang ada beberapa pekerjaan kantor yang hanya bisa diselesaikan di kantor. Apalagi seperti mengamankan data perusahaan. "Ini adalah pekerjaan yang sangat rahasia, karena tidak seperti orang-orang pada biasanya yang bisa membawa pekerjaan ini ke rumah dengan membawa seluruh bahan materinya," ujarnya.
Meski demikian, Sakurai tetap mengerjakan pekerjaan yang bisa ia bawa ke rumah. Contohnya mengumumkan konten terbaru Super Smash Bros. Ultimate. (dnz)
Baca juga:
'Genshin Impact' Kontribusi Setengah Pendapatan Total miHoYo