PA 212 Sebut Pembangunan Terowongan Katedral dengan Istiqlal Mubazir
Selasa, 11 Februari 2020 -
MerahPutih.com - Ketua Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mengkritisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merestui rencana pembangunan "terowongan silaturahmi" yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta.
Menurut Novel, tidak ada urgensinya membangun terowongan itu di tengah ekonomi yang merosot dan banyak rakyat yang kelaparan.
Baca Juga:
Jokowi Bakal Bangun 'Terowongan Silaturahmi' Istiqlal-Katedral
"Sangat tidak ada urgensinya sama sekali Jokowi mau bangun terowongan antara Istiqlal dan Katedral karena cuma kepisah dengan jalan," kata Novel kepada wartawan, Selasa (11/2).
Ia mengatakan, pembuat terowongan ini tak perlu.
"Ini adalah hal yang mubazir, menghabiskan uang negara yang justru saat ini perkembangan ekonomi merosot tajam dan banyak rakyat yang kelaparan," ujarnya.

Selain itu, tokoh Front Pembela Islam (FPI) ini juga mengkritisi alasan silahturahmi dibalik rencana pembangunan terowongan bawah tanah yang menghubungkan Istiqlal-Katedral.
Novel menilai, tidak ada masalah soal kerukunan antarumat beragama di Indonesia dan itu sudah dibuktikan oleh alumni 212.
Baca Juga:
Pembangunan Terowongan Katedral dan Istiqlal Dinilai Tak Bermanfaat Apa-Apa
Dalam hal ini, ia mencontohkan bagaimana massa 212 yang berkumpul di sekitar kawasan Istiqlal dan Katedral untuk menggelar Aksi 112 pada Februari 2017 lalu, pernah mengawal sepasang pengantin yang hendak melaksanakan pernikahan di Gereja Katedral yang pada saat itu sulit menerobos kerumunan massa aksi.
"Masalah kerukunan sudah berjalan dengan baik, dibuktikan massa Alumni 212 sampai kurang lebih 7 jutaan pada tahun 2016 sangat terjalin, yang mana pengantin yang sekiranya melangsungkan perkawinan di Katedral diantar dan dikawal oleh massa 212 termasuk FPI," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi merestui rencana pembangunan terowongan bawah tanah yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang letaknya berseberangan. (Knu)
Baca Juga:
Cerita Pengurus Istiqlal Temukan Benda yang Sempat Diduga Bom