Nvidia Maxine, Teknologi AI Tajamkan Gambar Video Call
Sabtu, 10 Oktober 2020 -
NVIDIA akan merilis fitur terbaru. FItur ini akan menyempurnakan AI (Artificial Inteligence) agar mampu menambah kualitas pengguna saat melakukan video call dengan bandwidth lebih efisien.
Dilansir dari laman Petapixel, fitur ini mampu melakukan data ulang pada video codec ketika kamu sedang video call menggunakan AI Video Compression. Pada proses compression tersebut, video call yang dihasilkan akan lebih tajam, tidak blur, serta membuat bandwidth menjadi lebih rendah, dari 97.2 Kilobyte per frame menjadi 0.1165 Kilobyte per frame.
Baca juga:
Intip Daftar Harga Kartu Grafis Nvidia GeForce RTX 3000 Series
Tentu proses compression tersebut membuat pemakaian kuota menjadi lebih irit. Secara detailnya, mekanisme kompresi ini menggunakan sebuah keypoint pada perangkat sender. Keypoint tersebut nantinya akan menjadi patokan wajah yang dikontrol menggunakan AI pada Nvidia.

Nah, di saat keypoint ini disimpan oleh Nvidia, perangkat hanya akan melakukan sinkronisasi pada keypoint terhadap facial gesture yang disambungkan melalui titik. AI akan mengetahui bentuk wajah pengguna. Menjadikan hasil kompresi akan lebih mulus meski pergerakan wajah asli tidak mendukung frame yang ditangkap pada perangkat kameranya.
Hasil rekonstruksi ini akan membuat penggunaan bandwidth data menjadi lebih efisien. Karena penggunaan piksel ketika mengirimkan frame menjadi lebih rendah. Nvidia mengklaim fitur ini mampu membuat video call menjadi lebih ringan meski koneksi internet lambat.
Baca juga:
Tentu AI dari Nvidia juga bisa menangkap struktur wajah yang sedang menggunakan kacamata. Meski demikian, hasil yang ditangkap dan direkonstruksi tersebut tetap sama seperti struktur wajah tanpa kacamata.
Fitur ini memiliki kekurangan seperti penggunaan struktur wajah akan lebih menghadap ke depan meski pengguna menggelengkan kepala ke kiri dan kanan secara berlebihan. Nvidia juga mengaplikasikan fitur ini ke video animasi, dan karakter pada game. Hasilnya tetap baik, dan video tetap memiliki detail yang lebih halus.
Nvidia telah mengaplikasikan AI ini sebagai pengembangan kepada para pengguna yang ingin bekerja secara remote.
Namun, Nvidia masih belum bisa mengaplikasikan fitur ini dalam waktu dekat. Alasannya karena isu-isu yang masih menjadi sebuah kontroversi, serta perizinan untuk merilis fitur ini pada lembaga hukum. Kasus ini juga mirip dengan penggunaan deep fake yang memiliki pengaplikasian sama dengan milik Nvidia ini. (dnz)
Baca juga: