NTT Kembali Bergetar! Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Keluarkan Kolom Abu Tebal ke Utara dan Timur Laut

Jumat, 18 April 2025 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur (Flotim) Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi satu kali pada Kamis (17/4) malam.

"Telah terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada 17 April 2025 pukul 18.35 WITA," ucap Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Lewotobi Laki-laki Herman Yosef Mboro, Kamis (17/4).

Tinggi kolom abu erupsi itu teramati kurang lebih 700 meter di atas puncak atau kurang lebih 2.284 meter di atas permukaan laut.

Baca juga:

Gali Tangki Septik, Pengungsi Gunung Lewotobi Temukan 393 Peluru dan 16 Granat Aktif

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut," jelas dia.

Sebelumnya, pada Kamis sore tercatat sebanyak dua kali erupsi pada pukul 15.49 WITA dan pukul 17.45 WITA. Tinggi kolom abu dua erupsi tersebut kurang dari 700 meter di atas puncak atau kurang lebih 2.284 meter di atas permukaan laut.

Saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada Status Level III (Siaga), oleh karena itu, masyarakat dan pengunjung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius enam Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Baca juga:

Lebih dari 1.500 Orang Masih Mengungsi Akibat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Masyarakat juga diimbau agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah setempat serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki diminta untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.

Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki juga diminta untuk memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan