Novel Baswedan, Keturunan Tokoh AR Baswedan yang Dikriminalisasi
Minggu, 03 Mei 2015 -
MerahPutih Nasional - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengaku bahwa ada keterkaitan upaya kriminalisasi pimpinan KPK dengan kasus yang dihadapinya.
"Seperti saya sampaikan sebelumnya, ini hanyalah upaya-upaya kriminalisasi terhadap diri saya," tutur Novel dalam konferensi pers di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Sabtu (3/5).
Novel menjelaskan, ia berharap masalah yang dihadapinya segera tuntas. "Terima kasih atas dukungan teman-teman dari media dan masyarakat, terkait tuduhkan yang disampaikan kepada saya," tutur cucu Abdurrahman Baswedan itu.
Penangkapan Novel Baswedan mengungkap kembali tali-temali nama tokoh Abdurrahman Baswedan atau biasa disebut AR Baswedan. Dia merupakan tokoh penting dalam pendirian Republik Indonesia. Namanya tercatat dalam tubuh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Laki-laki yang dikenal gigih ini kelahiran Surabaya, 11 September 1908. Dalam jejak kariernya, AR turut serta dalam pembangunan pers di Tanah Air. Dia tercatat sebagai wartawan media yang dibangun oleh generasi Tionghoa, Sin Tit Po.
Selain wartawan, AR juga aktif berpolitik. Ia terbilang dekat dengan Haji Agus Salim dan Muhammad Natsir. Karier politiknya membawa ke kursi Wakil Menteri Penerangan dalam kabinet Sjahrir III.
AR juga berkiprah di jagad sastra Indonesia. Ia disebut-sebut sebagai salah satu tokoh sastra yang berkarier di tengah kehidupan dunia pers, selayaknya tokoh masa kini Goenawan Mohammad.
Karya-karya yang tergores dari penanya, di antaranya buku Debat Sekeliling PAI, Sumpah Pemuda Indonesia Keturunan Arab (1934), Rumah Tangga Rasulullah, dan beberapa buku berupa catatan hingga biogafi.
AR diketahui menikah dua kali selama hidupnya. Istri pertamanya, Sjaichun meninggal akibat penyakit malaria. Selanjutnya, lima tahun setelah kemerdekaan RI, AR menikahi seorang wanita bernama Barkah Ganis. Dari pernikahan kedua ini, keduanya dikarunia 11 anak.
Kini, kedua cucu AR, sering disebut-sebut media massa karena kariernya, yakni Anies Baswedan dan Novel Baswedan. Anies duduk di kursi menteri bersama Kabinet Kerja Joko Widodo. Sementara Novel, duduk sebagai pemberantas korupsi melalui jabatan penyidik KPK (fre)
Baca Juga:
Pertemuan KPK-Polri Bukan Hanya Bahas Kasus Novel
Dijamin Pimpinan KPK, Polisi Bebaskan Novel
Isteri Novel Buat Petisi Online Berjudul "Bebaskan Novel Baswedan"