No Man's Land Abadikan Perjalanan Bermusiknya di Dokumenter 'Oi! Dari Kota Bunga'

Rabu, 04 Januari 2023 - Febrian Adi

MALANG memiliki segudang warna, entah berbicara tentang keindahan tempat, kelezatan kuliner hingga kreativitas dalam bermusik. Hal terakhir lebih spesifik pada artikel ini membicarakan kelompok asal Malang yang sudah melanglang buana dalam dunia musik oi! skinhead sejak 1994 bernama No Man’s Land. Grup ini baru saja merilis karya dokumenter bertajuk Oi! Dari Kota Bunga pada awal 2023 ini.

“Tahun 1994 waktu itu lulus SMA, aku dan Didik tetanggaan sedangkan Ferry adalah teman sekolah Didik. Kita ingin bentuk band, yang bikin lagu sendiri, dan kita rekam sendiri, kita bikin sampul dan kita bagiin ke teman-teman terdekat. Sekadar itu saja, jadi enggak ada ekspetasi yang terlalu jauh waktu itu,” jelas vokalis/gitaris No Man’s Land, Didit dalam dokumenter itu.

Baca juga:

Unit Punk Rock Korea Selatan Rumkicks Siap Tur di 6 Kota Indonesia

Oi! adalah merupakan subgenre dari skinhead punk yang perkembangan begitu masif di Inggris sekitar 1970 akhir. Musik ini tidak memandang perbedaan ras, warna, dan kepercayaan, Oi! menjadi musik bagi para working class ketika itu.

Genre ini pun menjadi tumpuan utama bagi para personel No Man’s Land, yaitu Didit, Catur, Didik dan Ferry. Sampai akhirnya musik yang dibawakan bukan hanya berputar di dalam negeri saja tetapi sampai mancanegara. Pada 1998 No Man’s Land merilis split album bersama band Malaysia bernama Karratz sampai akhirnya album tersebut disebarkan ke Australia, Singapura sampai Prancis.

Baca juga:

Film Dokumenter Serj Tankian ‘Truth To Power’ Tayang Februari 2021

Lantas label rekaman asal Belanda, Aggro Beat Records tertarik dengan No Man’s Land. Lalu proyek perilisan karya pun tersalurkan dengan begitu luas, mulai dari single, mini album hingga album dari No Man’s Land.

“Perilisan dengan Aggro Beat akhirnya berlanjut. Sejauh ini Aggro Beat pernah merilis proyek-proyek No Man’s Land sebanyak 10 kali. Ada pun label Rusty Knife dari Prancis yang pernah merilis enam kali materi dari No Man’s Land,” lanjut Didit.

No Man’s Land membagikan jejak sepatu boots mereka dengan begitu lengkap dalam film dokumenter ini. Semangat do it yourself (DIY) yang sejak awal ditekuni terlihat begitu kental dalam Oi! Dari Kota Bunga ini. Mulai dari awal perilisan album, parade musik bawah tanah pertama di Malang, hingga puluhan karyanya yang sudah dicicipi mancangera tersaji dalam dokumenter ini. (far)

Baca juga:

Vivienne Westwood, Desainer Rebel Pendorong Gaya Punk, Berpulang

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan