Nicholas Saputra Seleksi 500 Naskah Film
Kamis, 15 Maret 2018 -
BINTANG film ternama Tanah Air, Nicholas Saputra, mengungkapkan kesulitannya menyeleksi 500 naskah cerita seri televisi dari seluruh penjuru Asia Tenggara.
Bintang film Ada Apa Dengan Cinta itu menjadi juri kompetisi HOOQ Filmmaker Guild.
Nicholas bersama empat orang juri lainnya, Erik Matti dari Filipina, Mouly Surya dari Indonesia dan Wasin Pokpong dan Puttipong Promasakha dari Thailand, harus memilih enam orang finalis dari ratusan naskah yang dilombakan.
“Sulitlah 500 naskah jadi 6. Secara kami harus baca sinopsisnya satu-satu. Kami sudah memulai proses ini sekitar tahun lalu Filmmakers Guild dari HOOQ,” jelas Nicholas di Acara Media Conference Screening Filmmakers Guild 2017, di Plaza Senayan, Rabu (14/3).
Selain itu Mouly Surya juga menambahkan “Ada 500 cerita kayaknya sih pas baca enggka abis-abis yah nih hehehe. Akhirnya kami cari yang stand out dari 500 naskah itu.”
Setelah proses seleksi akhirnya terpilihlah enam naskah, yaitu Bhak (India), Suay (Thailand), Haunt Me (Singapura) serta Aliansi (Indonesia). Masing-masing naskah tersebut mendapat dana USD$30 ribu untuk memproduksi episode perdana.
Mengenai pemilihan naskah itu, Nicholas Saputra menuturkan jika ada banyak sekali kriteria dalam memilih naskah-naskah terbaik tersebut.
“Jadi cerita kita pilih yang paling dekat dengan penonton supaya semua orang bisa relate. Kami cari sesuatu yang baru diceritakan. Ya kriteria sih yang paling penting itu orisinil dan engagement. Jadi sebenarnya kami kesulitan milih enam yang paling baik yang mana,” papar Nicholas.
Lebih lanjut Mouly menambahkan jika selain kriteria tersebut mereka. Para juri menggunakan insting sebagai seniman dan juga pengalaman di dunia film.
“Jujur sih kami juga banyak menggunakan insting. Karena ini keseniann yah, akan jadi serial episodik. Saya mencari universalitas dan ceritanya agar bisa dinikmati penonton luar negeri juga,” jelas Mouly.
Nantinya enam episode yang lahir dari enam naskah tersebut akan diputar di HOOQ untuk melihat seberapa besar respon penonton. Hal itu lantara jumlah penonton juga menjadi pertimbangan dalam memilih pemenang. Setelahnya baru pemenang Filmmakers Guild tersebut melanjutkan produksi untuk episode-episode selanjutnya. (ryn)