Nama Domain “.id” Capai 500.000 Pengguna
Selasa, 23 Maret 2021 -
PENGELOLA Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) melaporkan hingga 25 Februari 2021 pengguna nama domain “.id” telah mencapai 500.000 pengguna.
Dikutip dari Antara, Senin (22/3), data PANDI menyebutkan bahwa dari 13 nama domain yang mereka kelola, sekitar 193.280 pendaftaran, sekaligus menjadi paling banyak adalah dari “.id”, diikuti dengan “.co.id” sejumlah 190.943, kemudian pendaftaran “.my.id” sebanyak 99.855 domain.
Baca juga:
Digital Content Event 2021 Dukung Percepatan Ekonomi Digital Indonesia
Deputi Bidang Pengembangan Bisnis, Marketing, dan Kerjasama dari PANDI, yakni Gunawan Tyas Jatmiko mengatakan perlu strategi pemasaran yang tepat untuk mencapai angka setengah juta.
"Ada tujuh poin inti yang menjadi kunci keberhasilan sejauh ini, di antaranya adalah memudahkan syarat pendaftaran untuk nama domain ‘.id’ dan ‘.my.id’, lalu memperluas channel pemasaran di dalam dan luar negeri," ujar Gunawan.

Selain itu, Gunawan mengatakan PANDI juga melakukan penurunan harga untuk nama domain “.my.id”. Penurunan harga tersebut membuat “.my.id” menjadi nama domain paling murah di Indonesia. Secara keseluruhan, hal ini memberikan dampak yang paling signifikan terhadap pertumbuhan nama domain “.id”.
PANDI juga menerapkan batas harga terendah atau harga eceran tertinggi (HET) untuk menghindari adanya perang harga. Pemberian HET itu, sekaligus memberikan margin harga jual yang menarik.
Baca juga:
Content Marketing World: Kupas Tuntas Content Marketing Strategy
Gunawan mengatakan untuk meluaskan brand awareness nama domain “.id”, saat ini PANDI tengah gencar melakukan kolaborasi dengan berbagai mitra penjualan dalam membuat kegiatan daring dan luring.
"Berkolaborasi dengan komunitas di luar IT untuk memperkenalkan nama domain ‘.id’ sehingga persebarannya lebih luas. Dan kami mempunyai program Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara (MIMDAN) yang menjadikan PANDI dan .id-nya dikenal luas di kalangan masyarakat luas dan seluruh stakeholder yang terlibat,” ujarnya.

Lembaga kebudayaan dunia, yakni UNESCO, juga ikut mempromosikan program tersebut ke ranah internasional. Sehingga dengan promosi tersebut bisa meningkatkan citra positif.
Meningkatnya jumlah pendaftar domain “.id” menjadi sebuah tren sangat positif di 2020. Pertumbuhan sekitar 40 persen ini juga menarik perhatian pengelola nama domain tingkat Asia Pasifik (APTLD).
"Hingga memaksa APTLD bertanya kepada PANDI strategi apa yang kami pakai hingga kenaikannya sampai begitu tinggi," ujar Gunawan.
"Saat ini kompetitor kita yang menjadi pesaing berat adalah Vietnam (.vn), untuk .vn yang saat ini masih menduduki posisi puncak sebagai jawara di ASEAN. Tapi dari statistik yang ada, domain .id menargetkan tahun ini bisa menyalip Vietnam, dan menjadi juara di ASEAN dengan mengalahkan .vn," tutupnya. (kna)
Baca juga: