MUI Sarankan Jemaah Calon Haji Lansia Ikut Skema Murur

Kamis, 13 Juni 2024 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - DEMI keselamatan jemaah calon haji lansia dan berisiko tinggi, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyarankan untuk mengikuti skema murur.

Mabit di Muzdalifah dengan cara murur adalah mabit (bermalam) yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah setelah menjalani wukuf di Arafah.

“Pada 2008 hingga 2019, tempat di Muzdalifah masih luas sehingga saat mobil (bus) parkir di sini, meskipun sempit-sempit, tetap masih menampung. Namun, sekarang banyak bangunan. Di sini juga dibangun toilet," ujar Anwar Abbas di Makkah, Arab Saudi, Rabu (12/6), dikutip ANTARA.

Saat menjalankan skema murur, jemaah calon haji melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di dalam bus. Setelah itu, bus langsung membawa mereka menuju tenda di Mina.

Baca juga:

Menag Perintahkan Petugas Haji Siapkan Mitigasi Kepadatan di Muzdalifah

Anwar Abbas mengatakan mabit di Muzdalifah dengan skema murur patut menjadi pilihan karena bertujuan menjaga keselamatan diri. "Itu ada alasannya, masyaqqah, kesulitan. Dalam maqashid syariah kan ada hifdzunnafs, ya, ada pertimbangan keselamatan jemaah," kata Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah itu.

Lebih jauh, ia sepakat dengan program murur yang disiapkan pemerintah. Jemaah lansia, jemaah dengan risiko tinggi, serta pendampingnya akan mulai diberangkatkan dari Arafah langsung menuju Mina dimulai sejak pukul 19.00.

"Itu, kan, artinya sudah melewati malam, ya. Saya kira sah. Malam, kan, dimulai dari terbenamnya matahari. Memang ada ulama menyatakan lewat pukul 00.00, tetapi situasi dan kondisinya tidak memungkinkan. Melihat luas sekarang ini, saya punya kesimpulan memang tidak mungkin," katanya.

Berdasarkan catatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), area Muzdalifah yang diperuntukkan jemaah calon haji Indonesia seluas 82.350 meter persegi.

Pada 2023, area itu ditempati sekitar 183.000 jemaah Indonesia yang terbagi dalam 61 maktab. Sementara itu, ada sekitar 27.000 orang (9 maktab) yang menempati area Mina Jadid sehingga setiap anggota jamaah saat itu hanya mendapatkan ruang sekitar 0,45 meter persegi di Muzdalifah.

Pada 2024, Mina Jadid tidak lagi ditempati jemaah calon haji Indonesia sehingga sebanyak 213.320 orang dan 2.747 petugas haji akan menempati seluruh area Muzdalifah.

Di tahun ini juga, ada pembangunan toilet yang mengambil tempat di Muzdalifah seluas 20.000 meter persegi sehingga ruang yang tersedia untuk setiap anggota jamaah jika semuanya ditempatkan di Muzdalifah sekitar 0,29 meter persegi.

Oleh karena itu, mabit Muzdalifah dengan skema murur menjadi ikhtiar pemerintah untuk dapat mengurangi kepadatan di sana. Pemerintah memperkirakan 55 ribu orang jamaah calon haji Indonesia akan melakukan skema murur.(*)

Baca juga:

Selulit di Kaki Bikin Bahaya Calon Haji

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan