Mudik Lewat Tol Trans Jawa? Jangan Lewatkan Wisata Religi di Jalur Jateng-Jatim
Rabu, 03 April 2024 -
MerahPutih.com - Mudik lewat Tol Trans Jawa ternyata bisa lebih menyenangkan dengan mengunjungi objek wisata religi di sekitarnya.
Di Tol Trans Jawa jalur Jateng-Jatim, misalnya, terdapat sederet objek wisata religi yang indah dan bersejarah. Buku Mudik Jelajah Masjid terbitan Kemenparekraf merekomendasikannya seperti ini:
Masjid Raya Sheikh Zayed, Surakarta
Masjid Raya Sheikh Zayed didominasi oleh warna putih keemasan. Masjid ini dilengkapi dengan empat menara dan 82 kubah bergaya Maroko yang dihiasi batu pualam putih.
Nama masjid ini diambil dari nama Presiden Uni Emirat Arab yang memberikan masjid ini kepada Presiden Jokowi, sebagai simbol persahabatan UEA dan Indonesia.
Meskipun bergaya Timur Tengah, masjid ini masih punya sentuhan tradisional. Salah satunya melalui motif batik kawung yang terpatri pada lantai marmernya. Memiliki luas bangunan utama sekitar 8.000 meter persegi, Masjid Raya Sheikh Zayed mampu menampung hingga 10.000 jemaah.
Baca juga:
Mudik ke Jatim? Bisa Sambil Wisata Religi ke Masjid-Masjid Besar Ini
Masjid Agung Kraton Surakarta
Masjid Agung Kraton terletak tak jauh dari alun-alun dan Kraton Surakarta. Masjid ini merupakan peninggalan Kerajaan Mataram yang memiliki arti penting bagi penyebaran Islam di Solo.
Bergaya arsitektur Jawa Mataram, Masjid Agung Kraton Surakarta memiliki atap berbentuk tajug tumpang tiga. Masing-masing tajug mewakili makna iman, Islam, dan ihsan.
Masjid Agung Keraton Surakarta didirikan pada tahun 1479 oleh raja kedua Kasunanan Surakarta, Pakubuwono III dan menjadikannya sebagai salah satu masjid tertua di Solo.
Masjid Agung Sidoarjo
Mengusung konsep inklusif, Masjid Agung Sidoarjo menyediakan fasilitas travelator untuk menunjang kenyamanan para jemaah. Masjid terbesar di Kabupaten Sidoarjo ini memiliki luas 2.115 meter persegi dengan kapasitas 4.000 jemaah.
Di area masjid terdapat sebuah sumur yang konon tidak pernah kering meski saat musim kemarau.
Sejak didirikan di tahun 1859, masjid ini menjadi tempat ibadah, pusat dakwah, sekaligus ruang pendidikan agama Islam di Sidoarjo.
Baca juga:
Masjid Agung Raudlatul Jannah, Probolinggo
Masjid Agung Raudlatul Jannah terletak di samping barat Alun-Alun Kota Probolinggo. Masjid ini termasuk masjid kuno karena sudah berdiri sejak 1770.
Masjid ini sebermula bernama Masjid Jamik dan didirikan oleh bupati pertama yang diangkat oleh VOC, Raden Brojonegoro atau yang dikenal dengan julukan Kanjeng Jimat.
Masjid ini dipengaruhi gaya arsitektur kolonial, tercermin pada bagian jendelanya yang bergaya Belanda. (dru)
Baca juga:
Mudik Sembari Wisata Religi di Jalur Alternatif Pantai Selatan