Moeldoko Ingatkan Purnawirawan soal Sapta Marga, Sindir Gatot?
Jumat, 02 Oktober 2020 -
MerahPutih.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko meminta purnawirawan ikut menjaga kondisi dan ketentraman. Menurut Moeldoko, setiap prajurit aktif terikat dengan Sapta Marga dan sumpah. Sumpah tersebut terasa begitu kuat.
"Tapi begitu seseorang pensiun, maka otoritas atas pilihan-pilihan itu melekat pada masing-masing orang. Kalau kepentingan tertentu itu sudah mewarnai kehidupan yang bersangkutan, maka saya jadi tidak yakin kadar Sapta Marga-nya masih melekat seratus persen karena dipengaruhi kepentingan-kepentingan," kata Moeldoko kepada wartawan yang dikutip, Jumat (2/10).
Mantan Panglima TNI itu tidak menyebut secara jelas tentang apa dan siapa yang dimaksudnya. Moeldoko menuturkan, sebagai seorang purnawirawan, dirinya selalu saling mengingatkan agar mantan prajurit selalu berpegang teguh pada prinsip.
Baca Juga
Ambisi Politik Gatot Cs, Jualan Politik "Komunis" Jelang 2024 hingga Picu Keributan di TMP
Namun, ketika itu berkaitan dengan urusan politik, ia pun tidak bisa melarang. Pasalnya kata dia, otoritas kembali pada diri masing-masing.
"Kami, sesama purnawirawan, selalu mengingatkan. Imbauan bahwa mantan prajurit ya harus selalu ingat dan tidak bisa lepas begitu saja. Tapi sekali lagi, kalau itu berkaitan dengan kepentingan, tidak ada otoritas kita untuk bisa melarang. Masing masing sudah punya otoritas atas dirinya," katanya.
Ia lalu berbicara tentang pensiunan prajurit yang berubah karena urusan politik. Menurut Moeldoko, setiap prajurit aktif terikat dengan Saptamarga dan sumpah. Sumpah tersebut terasa begitu kuat.
"Tergantung dari orang yang bersangkutan. Seseorang bisa berbeda kalau sudah bicara politik, bicara kekuasaan, bicara achievement, karena ada ambisi," kata Moeldoko.
Beberapa waktu lalu, acara tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, sempat diwarnai kericuhan. Acara yang diselenggarakan oleh massa Purnawirawan Pengawal Kedaulatan Negara (PPKN).
Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Budi Sartono menjelaskan, bahwa kericuhan terjadi sesaat setelah massa purnawirawan melakukan tabur bunga di TMP Kalibata.
"Tadi ada acara tabur bunga dari purnawirawan dan pada saat sudah selesai dan mau pulang ada kelompok yang datang orasi," kata Kombes Budi Sartono kepada wartawan, Rabu (30/9).
Baca Juga
Pangdam Jaya: Tabur Bunga Gatot Nurmantyo Cs Disusupi Deklarasi KAMI
Budi membantah adanya bentrokan dalam kejadian itu. Menurut Budi, massa berhasil ditangani oleh petugas TNI-Polri yang mengamankan kegiatan tersebut. (Knu)