Mitos dan Fakta Seputar Perempuan yang Melancong Solo
Selasa, 16 Oktober 2018 -
PEREMPUAN yang melakukan perjalanan solo merupakan fenomena baru dalam dunia perjalanan. Jumlah perempuan yang melancong seorang diri dari masa ke masa mengalami peningkatan. Meskipun jumlah perempuan yang menjadi pelancong tunggal semakin banyak, masih ada saja orang yang salah paham dengan eksistensisme mereka.
Berikut kesalahpahaman yang sering timbul seputar perempuan yang melancong sendiri.
1. Punya Teman

Ketika melihat seorang perempuan jalan-jalan sendiri, orang cenderung merasa iba. Asumsinya, perempuan yang melancong sendirian tersebut tak memiliki teman. Faktanya, mereka memiliki teman.
Namun, mereka tak ingin perjalanan terhambat hanya karena memiliki rekan berlibur yang menyebalkan. Mereka tak ingin agenda liburan mereka terganggu oleh sikap teman mereka yang tak sesuai dengan keinginan mereka. Atau bisa jadi mereka baru saja mengalami pengalaman buruk ketika mendapatkan teman berlibur yang menyebalkan.
2. Tak Ingin Menarik Perhatian

Melihat seorang perempuan membawa tas besar berjalan sendiri atau melihat mereka makan sendiri di sebuah restoran tentu akan menarik perhatian. Apalagi jika perempuan tersebut cantik. Para pria pun berusaha memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya. Tidak semua perempuan yang tampak sendirian ingin mencari pasangan saat melancong. Bisa saja beberapa di antara mereka telah menikah, tetapi pasangan mereka berhalangan untuk menemani atau mereka justru lajang yang bahagia.
Hormati privasi mereka. Mereka ingin liburan untuk mencari kesenangan. Jangan merusak momen liburan mereka hanya karena penasaran ingin mendekat.
3. Suka Foto-Foto

Banyak orang yang mencibir atau memandang aneh saat perempuan yang melancong sendirian mengeluarkan kamera atau ponselnya lalu memotret diri sendiri. Pandangan orang akan semakin sinis jika perempuan pelancong tunggal meminta mereka untuk memotret.
Semua orang menginginkan sebuah memori yang diabadikan ketika liburan. Memori tersebut biasanya diabadikan melalui foto. Hargai mereka dan cara mereka mengekspresikan diri. Jika keberatan untuk memotretnya, tolaklah dengan sopan supaya tak menyinggung mereka.
4. Kesepian

Sebagian dari kita adalah teman atau pasangan yang hebat bahkan untuk diri kita sendiri. Sering kali ada stigma yang menempel pada perempuan pelancong tunggal. Orang kerap salah paham bahwa perempuan yang bepergian sendirian kesepian.
Sendiri tak selalu bermakna kesepian. Ada perempuan yang memilih liburan sendiri karena mereka nyaman dengan diri sendiri tanpa kebisingan yang ditimbulkan orang lain. Selain itu, ada orang yang gemar bepergian sendiri untuk mencari ketenangan dan berkontemplasi dengan diri mereka sendiri. Ketika berkontemplasi dengan diri sendiri, gagasan, wawasan, dan keyakinan luar biasa akan bisa dihasilkan.
Selain itu, mereka bisa bertemu dengan orang lain di jalan dan menciptakan kenangan favorit bersama orang asing yang ditemui sepanjang perjalanan. Jika demikian, masihkah menilai mereka kesepian?
5. Bepergian dengan Orang Lain Lebih Baik

Para perempuan pelancong solo juga memikirkan hal tersebut. Namun, setiap orang memiliki kepentingan dan kehidupan yang berbeda. Begitu pun dengan para perempuan pelancong dan teman-temannya. Misalnya, ia mengajak teman liburan, tetapi temannya tersebut sibuk dengan keluarga atau pekerjaannya. Mereka tak ingin menunggu orang lain untuk menciptakan kebahagian mereka sendiri.
6. Setiap Tempat Aman

Ketika melihat seorang perempuan jalan sendiri di tengah malam sembari membawa tas kita dihinggapi rasa khawatir. Kamu mencemaskan keamanan mereka. Pada dasarnya, setiap orang memiliki insting untuk mendeteksi keamanan suatu wilayah. Para perempuan yang berjalan-jalan sendiri biasanya memiliki insting yang jauh lebih tajam. Setiap tempat yang ia kunjungi telah sesuai dengan sensornya.(Avi)