Misteri Sesar yang Picu Gempa Bumi di Kabupaten Bandung

Kamis, 19 September 2024 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menduga, bahwa gempa Bumi 4,9 magnitudo di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/9), disebabkan dari sesar yang belum terpetakan.

Sesar atau patahan merupakan retakan di permukaan Bumi, di mana dua blok batuan telah bergerak aktif terhadap satu sama lain yang mengakibatkan gempa Bumi.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyebutkan, awalnya para ahli geologi memprediksi, bahwa gempa di Bandung kemarin terjadi akibat aktivitas di Sesar Aktif Garut Selatan atau Garsela.

Namun, berdasarkan data gempa susulan yang terjadi, ada kemungkinan bahwa gempa terjadi pada sesar yang belum terpetakan.

Baca juga:

BNPB Tetapkan Status Tanggap Darurat Gempa Bandung Raya Sampai 30 September

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari. Foto: Dok/BNPB
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari. Foto: Dok/BNPB
>"Jadi tidak termasuk pada Sesar Garsela," ujarnya pada konferensi pers melalui Youtube BNPB, Kamis (19/9).

Muhari juga menjelaskan, ada dua segmen Sesar Garsela. Ia menyebut, distribusi gempat utama dan susulan kemarin tidak masuk pada lokasi sesar aktif itu, maupun sesar lainnya seperti Sesar Lembang.

BNPB, lanjutnya, kini masih menunggu asesmen yang dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) maupun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk menentukan aktivitas di sesar mana yang memicu gempa di Bandung kemarin (18/9).

Muhari pun menyarankan agar masyarakat mengungsi jika tempat tinggalnya tidak cukup kuat.

“Masih ada potensi gempa susulan seperti diberitakan oleh BMKG, untuk itu kepada masyarakat kami mengimbau untuk tetap waspada,” ujarnya.

Lali, bagi masyarakat yang merasa tempat tinggalnya belum cukup layak untuk ditempati, maka diimbau agar tetap mengungsi.

“Bisa sementara waktu tinggal di tempat pengungsian sambil kita lakukan asessment kondisi bangunan terdampak yang ada di beberapa kabupaten/kota ini,” jelasnya.

BNPB mencatat, ada sebanyak 710 jiwa yang mengungsi akibat gempa Bumi Magnitudo 4,9 di Kabupaten Bandung. Menurut laporan, sebanyak 532 unit sarana prasarana hingga bangunan di Kabupaten Bandung rusak berat.

Baca juga:

BNPB Ungkap Sesar Pemicu Gempa Kabupaten Bandung Belum Terpetakan

Kemudian, 475 unit rumah rusak sedang, 1.013 unit rusak ringan, dan 1.263 rumah terdampak lainnya masih dilakukan asesmen untuk kriteria kerusakan.

Selain itu, dua unit gedung pemerintahan terdampak dan 55 unit fasilitas ibadah juga terdampak di Kabupaten Bandung. Sementara di Kabupaten Garut, 204 unit bangunan juga terdampak. (knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan