Menurut Tradisi, Pohon Natal Harus Dipasang Sampai 6 Januari
Selasa, 15 Desember 2020 -
DALAM hal dekorasi Natal di rumah, ada dua jenis orang: mereka yang membongkar pohon Natal pada tanggal 26 Desember dan mereka yang susah move on meskipun tahun dan bulan telah berganti. Jika kamu sedang mencari alasan untuk mempertahankan pohon dan dekorasi Natal lebih lama, ini penjelasan yang dibutuhkan.
Menurut tradisi, pohon Natal harus tetap terpasang hingga 6 Januari. Kenapa? Membongkar pohon Natal memang biasanya kurang menyenangkan daripada ketika memasangnya.
Namun, ada alasan lebih bagus mengapa kita harus menunggu untuk kembali menyimpan pohon Natal dan dekorasinya di gudang.
Baca juga:
Kamu mungkin sudah familiar dengan lagu tentang 12 hari Natal, tetapi mungkin tidak tahu bahwa 12 hari tidak benar-benar dimulai hingga Hari Natal.
Artinya, ada hampir dua minggu penuh perayaan yang harus dilakukan setelah Sinterklas tiba. Menurut tradisi Kristiani, 6 Januari menandai hari ketiga raja sebenarnya tiba di Betlehem dan menandakan akhir dari perayaan Natal.

Hari ini disebut The Feast of Epiphany, The Twelfth Night, atau Three Kings Day, dan di beberapa bagian dunia, ini menandakan perayaan yang sama besarnya dengan yang terjadi pada Hari Natal.
Perayaan Epifani atau Teofani tersebut juga dinamakan Hari Raya Penampakan Tuhan di Indonesia. Ini merupakan sebuah hari raya keagamaan dalam sejumlah Kristen untuk merayakan wahyu Allah sebagai manusia yaitu Yesus Kristus atau manifestasi Yesus di dunia dalam bentuk kelahiran-Nya.
Sudah sejak abad kedua Epifania dirayakan pada tanggal 6 Januari, yang dikaitkan dengan kenangan pembaptisan Yesus di Sungai Yordan. Terdapat tulisan dari abad keempat yang mencatat kekhususan perayaan ini sebagai perayaan Kedatangan Tuhan, yakni kelahiran-Nya sebagai manusia dalam inkarnasi yang utuh sempurna.
Baca juga:
Di Antiokhia dan Mesir, pada masa hidup Santo Yohanes Krisostomus, pesta ini dirayakan sebagai hari kelahiran Yesus dan sekaligus hari pembaptisan-Nya.
Ketika pesta ini menyebar ke Barat, Gereja Barat menerjemahkan pesta ini sebagai perayaan pewahyuan diri Yesus dalam perwujudan tiga raja dari Timur, datang menuju Bethlehem untuk menyembah kanak-kanak Yesus yang baru lahir.

Alasan penempatan tanggal perayaan Epifania di Gereja Timur adalah sama seperti Natal dalam Gereja Barat, yaitu titik balik peredaran Matahari.
Orang-orang yang ingkar di Mesir saat itu merayakannya 13 hari sesudah 25 Desember, sebab biasanya pada tanggal itu matahari di wilayah sana terlihat lebih benderang. Sehingga 6 Januari bagi umat Kristiani dirayakan sebagai Kelahiran Kristus, Sang Matahari Sejati.
Meskipun kamu akan menerima alasan apa pun untuk meninggalkan ornamen dan menyala lebih lama. Menurut tradisi, sebenarnya tidak beruntung jika membongkar pohon Natal sebelum tanggal ini. (Aru)
Baca juga: