Menolak 'Jualan Budaya', The Panturas Eksplorasi Bunyi Baru di Maxi-Single Teranyar
Jumat, 11 Juli 2025 -
MerahPutih.com - Band surf-rock kontemporer asal Jatinangor, The Panturas, kembali menunjukkan gebrakan segar dalam skena musik independen Indonesia dan internasional lewat perilisan maxi-single terbaru mereka yang berjudul Knights of Jahannam / Soma Gospel.
Rilisan ini dilepas di bawah label independen milik mereka sendiri, Los Panturas Records, menandai langkah eksploratif baru dalam perjalanan musik mereka.
Maxi-single ini berisi dua lagu, yaitu Knights of Jahannam dan Soma Gospel, yang membuka era baru bagi formasi Surya Fikri (drum), Bagus Patria (bass), Abyan Zaki (gitar dan vokal), dan Rizal Taufik (gitar).
Jika sebelumnya The Panturas dikenal dengan ciri khas surf rock yang dibumbui kekayaan lokal dan nuansa nusantara, rilisan ini hadir sebagai kelanjutan yang lebih dalam dari proses eksplorasi musikal mereka.
Surya Fikri atau Kuya, sang drummer, mengungkapkan bahwa seluruh materi dalam maxi-single ini ditulis dari awal, menjadikannya wadah eksperimen musikal yang penuh tantangan bagi band.
Baca juga:
The Panturas Tuangkan Romantisme Kota New York di Video Musik 'Bentang Sagara'
The Panturas Lanjutkan Perjalanan Lewat EP 'Galura Tropikalia'
“Kami benar-benar menantang diri kami sendiri. Musik, lirik, dan konsep ini benar-benar baru, lahir dari proses workshop yang intens. Bahkan saya cukup kaget ternyata output-nya bisa seperti ini,” ujar Kuya.
Secara musikal, dua lagu ini memperkuat arah eksperimental yang telah mereka rintis sejak mini album Galura Tropikalia, tetapi kali ini dengan kedalaman yang lebih kompleks. Proses kreatif tetap dijalankan secara organik, menghindari kesan eksploitasi budaya lokal secara dangkal.
“Kami memang gak pengen musiknya dibuat terlalu eksotis atau kayak ‘jualan budaya’. Unsur Sunda-nya di sini lebih ke elemen artistik. Sebagai tekstur, bukan gimmick,” tegas vokalis Acin.
Baca juga:
The Panturas Lepas Jangkar Bareng Doel Sumbang di 'Jimat'
Cerita Pertemuan The Panturas dengan Doel Sumbang Ciptakan 'Jimat'
Maxi-single ini bukan sekadar comeback pasca-era Galura Tropikalia, tetapi menjadi penanda keberanian The Panturas dalam mengeksplorasi format baru. Mulai dari penggunaan bahasa Inggris dalam lirik, nuansa reggae tahun 70-an yang berpadu dengan elemen Sunda, hingga struktur lagu yang lebih progresif namun tetap setia pada akar surf rock dan garage rock yang menjadi identitas mereka. (Far)