Menguras Emosi, ini Makna 11 Trek dalam Album 'Hitam Putih' Feby Putri
Jumat, 27 September 2024 -
MerahPutih.com – Musisi Feby Putri benar-benar menguras emosi dalam melengkapi trek di album terbarunya, ‘Hitam Putih’. Feby memilih judul tersebut sebagai perumpamaan akan duka dan keikhlasan, yakni sebuah terang-gelap perjalanan hidup yang membawa banyak pelajaran dalam mengenal diri sendiri.
“Jadi, album Hitam Putih ini bisa dibilang semuanya itu tentang kehidupanku tahun 2023-2024. Kalau ‘putih’ aku menginterpretasikan itu warna lega, merdeka, dan ikhlas,” jelas Feby dalam keterangan resminya.
Baca juga:
Lady Gaga Umumkan Album 'Harlequin', Soundtrack untuk Film 'Joker 2'
Berikut ini adalah makna dari trek-trek di album ‘Hitam Putih’ milik Feby Putri:
1. Dunia
“Dunia ini aku taruh di track pertama karena itu yang aku rasakan sekarang. Aku sudah tahu cara kerja dunia seperti ini, tidak terduga ternyata. Banyak hal yang tidak terduga datang.”
2. Semoga Ada Waktu Luang
“Pada 2023 aku menemukan DM (Direct Message) orang yang meremehkan aku dulu minta maaf dan bahkan mengatakan kalau lagu-lagu aku menolong mereka. Hal ini membuat aku terinspirasi, untuk bikin lagu ‘Semoga Ada Waktu Luang.’ Di lagu ini ada lirik, ‘Apakah benar, jika telah bertemu mimpiku, aku baru dianggap sebagai orang?’”
3. Tangan-tangan Ucap Perpisahan
“Bagaimana tangan-tangan orang tuaku mengucapkan, ‘dadah’, itu kayak tiba-tiba semua tanggung jawab sepenuhnya ada di aku, langsung kita semua sendiri gitu. Ternyata pas aku merantau, itu bukan cuma harapan aku yang aku bawa, bukan cita-citaku sebagai penyanyi saja yang aku bawa sendiri. Ternyata, aku juga turut membawa harapan orang tuaku.”
Baca juga:
4. Tayangan oleh Kepala
“Lagu ini seperti saat kita diam, isi kepala ke mana-mana. Kayak memutar tayangan-tayangan. Dalam lagu ini aku menceritakan tentang tayangan oleh kepala aku waktu aku masih kecil enak banget ya rasanya. Bermain, senyum, pas sudah dewasa ada beberapa beban yang harus ditanggung. Beda banget dewasa sama masa kecil.”
5. Senyum Semu
“Lagu ini tentang orang bermuka dua, orang-orang yang aku temui yang bermuka dua.”
6. Durasi
“Lagu ini masih bertema perantau. Perantau yang pulang ke rumah lalu melihat ada perubahan-perubahan yang signifikan pada ibunya. Seperti saat pamit merantau ibu aku masih gemuk, pas aku pulang kembali ke kampung kok makin kurus. Juga saat menyadari rambut ibu sudah semakin memutih. Itu yang bikin menyayat hati.”
7. Suara Ibu
“Aku waktu itu rekam video di laptop rambut aku lagi dikepangin ibuku, ya sudah aku kayak rekam aja. Terus pas aku mau nge-backup data di laptop, aku lihat video itu. Terus langsung nangis karena posisinya ibu sudah nggak ada.”
Baca juga:
LUSS Bereksperimen di Album 'Is There Anything on the Moon?'
8. Daya Diri
“Menceritakan tentang bagaimana di perantauan mendengar kabar duka. Bagaimana proses melewati perjalanan menuju pulang ke rumah duka.”
9. Turut
“Lagu ini tentang sudah sedikit mengikhlaskan kepergian ibu, dan di lagu ini aku bilang turut tenang, jika kau sudah tidak rasa sakit lagi.”
10. Gugatan Tangan
“Guratan tangan ini adalah bagaimana aku mendeskripsikan rasa ikhlasku dari semua permasalahanku di kota perantauan. Perasaan sudah merdeka, sudah lega, aku sudah menolong diriku sendiri.”
11. Perasa yang Baru Tumbuh
“Di lagu ini giliran aku menolong orang lain, karena aku sudah menolong diriku sendiri.” (far)