Menghitung Biaya Perawatan Mobil, Sediakan Rekening Khusus
Kamis, 14 Januari 2021 -
MEMILIKI mobil bukan hanya sekedar menjalankan dan memarkirkan di garasi. Setiap tahun sudah jelas ada biaya yang harus dikeluarkan seperti pajak kendaraan atau biaya asuransi.
Biaya lainnya adalah perawatan kendaraan yang dilakukan dalam periode tertentu, katakanlah dalam sebulan. Ini untuk menjaga mobil tetap sehat.
Sudah seharusnya ada posting sejumlah dana untuk dipakai keperluan mobil. Sebaiknya memiliki rekening khusus untuk biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan mobil. Laman KabarOto membeberkan biaya untuk perawatan dan operasional mobil.
Baca juga:

Disiplin harus dijalankan oleh pemilik kendaraan. Jadi apabila dalam suatu waktu ketersediaan dana tersebut berkurang sebesar Rp500 ribu karena si pemilik harus ganti oli, filter oli, dan membayar jasa mekanik. Maka dana yang sudah terpakai itu harus dikembalikan dalam jumlah awal. Ini karena proses pergantian oli dalam setahun tentu lebih dari satu kali.
Kemudian perhitungan biaya lain-lain bisa mencakup ongkos jasa mekanik baik mekanik bengkel, mekanik panggil ke rumah, atau keperluan lain yang bersifat tidak diekspektasi dan berkaitan dengan insiden.
"Sisihkan uang 1% atau maksimal 5% dari penghasilan bulanan ke rekening tersebut pengeluaran mobil untuk kebutuhan darurat," ujar Aulia Akbar CFP selaku Financial Educator dan periset Lifepal kepada laman KabarOto.
Sementara biaya operasional adalah biaya seputar penggunaan dan kepemilikan mobil. Agar lebih mudah, pisahkan saja biaya operasional untuk bulanan dan juga tahunan.
Baca Juga:

Menurut ilustrasi di atas dalam sebulan pemilik mobil bisa mengeluarkan dana mereka sebesar Rp800 ribu untuk operasional. Angka itu bisa naik bila sering menggunakan mobil.
Biaya pengeluaran tahunan lainnya sebesar Rp8,4 juta karena premi asuransi mobil yang dimiliki dibayarkan per tahun meskipun ada pula yang dibayarkan secara bulanan.
Jika rata-rata pengeluaran bulanan pemilik mobil adalah Rp800 ribu, maka jika disetahunkan jumlahnya mencapai Rp9,6 juta. Dengan demikian total pengeluaran operasional pemilik mobil dalam setahun dapat mencapai Rp9,6 juta + Rp8,4 juta = Rp18 juta. (*)
Baca Juga: