Mengenal Tradisi Pindapata, Momen Berbagi Jelang Perayaan Waisak

Rabu, 07 Mei 2025 - Ananda Dimas Prasetya

Merahputih.com - Jelang perayaan Waisak, para Bhikkhu akan berjalan ke pemukiman untuk menerima persembahan berupa makanan dari umat. Tradisi ini dikenal dengan Pindapata.

Saat momen Pindapata datang, sejak pagi umat akan berkerumun mengantri membagikan hal terbaik yang mereka miliki untuk diberikan kepada Bhikkhu.

Tradisi Pindapata memiliki makna spiritual yang mendalam bagi para Bhikkhu. Pasalnya, Pindapata menjadi cara melatih diri untuk hidup sederhana, perhatian, juga perenungan.

Baca juga:

Begini Tradisi Vajrayana Ketika Waisak di Borobudur

Tradisi ini tidak bisa disamakan dengan mengemis. Bhikkhu adalah sosok penting dalam agama Buddha. Dan pada praktik Pindapata, para Bhikkhu tidak mengemis dan tidak meminta-minta, melainkan berdiri diam sejenak di 'pintu' umat. Kemudian Bhikkhu hanya berjalan tanpa memohon belas kasihan dari umat.

Adapun menurut kebiasaan, ketika Pindapata berlangsung umat memberikan berbagai macam kebutuhan untuk para Bhikkhu. Termasuk kebutuhan pokok seperti makanan, obat-obatan, tempat tinggal, dan segala kebutuhan hingga jubah.

Baca juga:

Waisak Momentum Umat Buddha Cabut 3 Akar Kejahatan Penderitaan Manusia

Tata Cara Tradisi Pindapata

Para Bhikkhu biasanya berjalan kaki berkeliling ke rumah-rumah umat, dengan membawa mangkuk (patta) untuk menerima persembahan makanan.

Praktik Pindapata dapat dilakukan di berbagai tempat, termasuk rumah-rumah warga, kuil, dan tempat-tempat umum lainnya.

Selama Pindapata, Bhikkhu akan melakukan kewajibannya berupa mendoakan agar umat tersebut memperoleh berkah berupa umur panjang, ketampanan, kebahagiaan, dan kekuatan. (tka)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan