Mengenal Sate Lilit khas Bali, Kuliner Sakral Penuh Nilai Spiritual
Kamis, 26 September 2024 -
Merahputih.com - Membayangkan sate lilit yang kaya rempah-rempahan sangat menggiurkan lidah. Makanan tradisional otentik ini datang dari Pulau Dewata, Bali.
Kemunculan sate lilit di lingkungan masyarakat Bali cukup memiliki nilai spiritual. Ia disebut sebagai replikasi dari lambang senjata Dewa Brahma. Makanya bentuk kuliner sate-satean ini berbeda dengan kebanyak sate yang ada di Indonesia.
Jika dilihat seksama, sate ini dibuat dengan daging babi, ayam, hingga ikan yang digiling. Setelah itu digumpal dibentuk seperti besar di bagian ujungnya, sekilas seperti gada.
Dari situlah, disebut sate lilit menyerupai alat dewa Brahma. Gada sendiri termasuk dalam jenis senjata pemukul dengan bentuk ujung atas cembung bergelombang dan pangkal untuk sisi yang digenggam.
Baca juga:
Lawar, Sajian Wajib Hari Raya Galungan di Bali
Adapun makna sate lilit sendiri berarti senjata untuk melawan dan menghancurkan pengaruh jahat.
Dalam menyiapkan makanan tinggi kandungan proteinnya ini meliputi ritual. Dalam persiapan ritual keagamaan misalnya, sate lilit dibuat dan disusun secara khusus berdasarkan arah mata angin.
Pembuatan sate lilit di Bali hanya diperuntukan untuk laki-laki, di mana melibatkan banyak orang dengan pembagian kerja yang jelas. Ada yang tugasnya pemotong daging, bagian mencincang daging, bagian bumbu, bagian pelilitan, dan bagian pemanggangan.
Alasannya menurut keyakinan masyarakat Bali, sate lilit merupakan simbol kehidupan kejantanan seorang pria Bali. Konon, jika pria Bali tidak bisa membuat sate lilit kejantanan sang pria akan dipertanyakan.
Baca juga:
Rayakan Penampahan Galungan, Umat Hindu Bali Memasak Lawar nan Penuh Makna
Selain bentuk sate lilit yang berbeda dengan satai pada lazimnya, sate ini tidak menggunakan bumbu kacang atau bumbu kuah lainnya.
Sate lilit sudah memiliki rasa dan aroma yang khas sehingga tidak memerlukan bumbu kacang. Sebab dalam racikan cincang daging dicampurkan bumbuan seperti kunyit dan sereh. Sehingga ketika dibakar mengeluarkan aroma harum yang khas.
Baca juga:
5 Makanan Khas Bali yang Paling Diincar Wisatawan
Mulanya sate lilit berkembang hanya di wilayah kabupaten Klungkung. Menu ini termasuk daftar kuliner sakral sebab muncul di menu wajib perayaan Galungan.
Karena populer, berbagai daerah mengadopsi kuliner ini. Kini hidangan ini sudah banyak ditemukan di banyak lokasi di Bali, seperti Denpasar, Badung, Gianyar, dan lainnya. (Tka)