Menelisik 10 Tahun Perjalanan Album Danilla dengan Riilisan Fisik Piringan Hitam

Sabtu, 28 Desember 2024 - Ananda Dimas Prasetya

MerahPutih.com - Antrean mengular orang-orang terlihat di depan ruko Piringan Hitam Recordstore (PHR) Bintaro pada Kamis (26/12). Bukan sekadar mengantre, bila dilihat lebih dekat, tangan orang-orang tersebut membawa benda kotak serupa piringan hitam dengan sampul foto dari musisi Danilla lengkap dengan tulisan Telisik (Lagi) berlatar belakang warna jingga.

Walaupun disambut rintik hujan, namun gelaran ‘Hearing & Signing Session Danilla Telisik (Lagi)’ terasa begitu hangat dan intim oleh para Penelisik (sebutan untuk penggemar Danilla) yang datang membeli rilisan fisik piringan hitam, serta tertib mengantre untuk memenuhi kebutuhan berupa tanda tangan dari perempuan kelahiran 1990 tersebut.

“Album ini adalah interpresetasi Danilla di 2024 ini, tanpa membawa kenangan di Telisik sepuluh tahun lalu,” terang perempuan yang akrab disapa Cici itu.

Baca juga:

Danilla Lengkapi Perjalanan Nostalgia dengan 'Telisik (Lagi) Deluxe Version'

Dalam penggarapan yang memakan waktu kurang lebih dua bulan ini, Danilla kembali mempercayakan kursi produser kepada Lafa Pratomo untuk album Telisik (Lagi). Ia pun menceritakan kepuasannya saat akhirnya album ini dirilis dalam format piringan hitam.

“Aku sendiri belum sempat mendengarkan yang warna ‘orange’ sama ‘spaltter’ itu. Tapi ketika tes pressing itu sempat ada seperti suara ‘penyot-penyotnya’ di salah satu trek dan menurutku itu yang menjadi kepuasan di angka 100,” tambahnya.

“Selain ada bunyi penyot-penyot gitu, entah kenapa di piringan hitam ini gitarnya Lafa terdengar jauh lebih lebar sebenarnya, dan spesifik di gitarnya dia.”

Baca juga:

Lirik Lagu 'Bilur' Danilla, Ceritakan Kasih yang Tak Bisa Dimiliki

Lebih lanjut, bila ditelaah kembali album Telisik (Lagi) memiliki runutan trek yang berbeda dibanding dengan Telisik (2014). Perubahan runutan ini pun bukan tanpa alasan, menurutnya terdapat ‘mood’ yang lebih diperhatikan.

“Pas dengerin album ini ada beberapa aransemen yang diubah dan ada yang dipotong sampai diganti. Jadi kayaknya secara runutan trek juga harus diubah, dan akhirnya diganti supaya alur ‘mood’nya pas aja,” tutur Danilla.

Saat ini, album Telisik (Lagi) sudah bisa dinikmati dalam format yang paling ideal bila berbicara rekaman fisik, yakni piringan hitam. Album ini tersedia dalam dua warna: Jingga dan Splatter di PHR. (far)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan