Masih Bingung Liburan Akhir Tahun Kemana? Ini Alasan Kenapa Kamu Mesti Pilih Ternate
Minggu, 11 November 2018 -
BANYAK orang sudah menyiapkan libur akhir tahun jauh-jauh hari. Menyisihkan waktu atau menabung. Tapi mungkin ketika itu belum terpikirkan mau liburan ke mana. Bahkan hingga bulan-bulan jelang akhir tahun, kamu belum masih belum ada ide? Kamu bisa jatuhkan pilihan dengan berlibur akhir tahun ke Indonesia bagian timur kalau sudah begitu.
Indonesia timur merupakan wilayah eksotis dengan keindahan alam cenderung masih belum banyak terjamah dan keragaman budaya yang selalu menarik. Begitu juga dengan sajian tradisionalnya, kamu bakal menemukan makanan tak kalah uniknya dibanding dengan Indonesia tengah atau barat.
Salah satunya kamu bisa pilih ketika beribur ke Indonesia timur yaitu Ternate. Ternate merupakan sebuah pulau dan juga kota di Maluku Utara. Apa yang dipunya Ternate? Seperti dikutip Antara, daerah ini aman, nyaman, dan memiliki banyak objek wisata.
Di kota yang berpenduduk 200 ribu jiwa lebih ini, setiap orang bebas berpergian ke mana pun hingga larut malam. Kamu tak perlu khawatir akan mengalami sasaran aksi kriminal, misalnya begal, seperti yang terjadi di daerah lain.

Objek wisata yang bisa dinikmati di Ternate cukup banyak. Mulai dari peninggalan sejarah, wisata bahari, wisata alam sampai objek wisata religi dan kuliner.
Bahkan khusus untuk objek wisata peninggalan sejarah di Ternate, Ketua Masyarakat Sejarahwan Indonesia (MSI) Malut Syahril Muhammad melukiskannya sebagai yang terunik.Terutama untuk peninggalan sejarah yang terkait dengan Kesultanan Ternate.
Di Kedaton Kesultanan Ternate, ada peninggalan sejarah berupa mahkota berambut yang dapat dikatakan aneh tapi nyata. Karena rambut di mahkota itu tumbuh memanjang seperti rambut di kepala manusia, sehingga di waktu tertentu harus dipotong.
Peninggalan sejarah berupa benteng yang dibangun bangsa Eropa saat menjajah Ternate pada beberapa abad silam juga ada di daerah itu. Bahkan jumlahnya ada sembilan benteng dan sebagian besar masih terawat dengan baik.
Salah satu benteng di antaranya yakni Benteng Oranje yang dibangun Belanda pada abad ke-15. Kini dijadikan pusat pengembangan kebudayaan di Ternate. Kerap dijadikan lokasi penyelenggaraan berbagai kegiatan budaya dan wisata.

Salah seorang wisatawan asal Bandung, Setiawan mengaku sudah pernah mengunjungi berbagai daerah di dalam dan luar negeri yang memiliki benteng. Namun tidak ada yang sebanyak seperti di Ternate, yang hanya pulau kecil.
Objek wisata bahari yang bisa dinikmati di Ternate, selain pantai, seperti Pantai Sulamadaha dan Pantai Tobololo. Adapula wisata bawah laut yang menyajikan keindahan terumbu karang dan keragaman ikan yang beberapa jenis di antaranya merupakan ikan langka.
Jika ingin mendaki gunung terdapat Gunung Gamalama setinggi 1.700 meter dari permukaan lauty. Di puncaknya ada makam tua, yang konon makam para wali penyebar Islam di Malut.
Objek wisata religi di Ternate, di antaranya Masjid Kesultanan Ternate yang berusia lebih dari 500 tahun, gereja yang dibangun Portugis dan Klenteng Ibu Suri yang telah berusia lebih dari 300 tahun.

Jangan lupa menikmati kuliner khas daerah itu. Tersedia beragam kuliner tradisional yang masyarakat setempat menyebutnya makanan kebun.
Makanan kebun itu di antaranya berupa singkong dan pisang yang direbus dengan air santan kelapap. Kemudian papeda dari bahan sagu atau singkong. Lalu gohu ikan dari bahan ikan cakalang atau tuna mentah yang dicincang halus dan dicampur dengan beragam bumbu tradisional.
Minuman air guraka dari bahan jahe, gula merah, kenari. Adapula susu serta kopi raja dari bahan kopi hitam yang dicampur dari beragam rempah juga bisa dinikmati di Ternate.
Di objek wisata Cengkih Afo yang terletak sekitar 4 KM dari pusat Kota Ternate, bisa ditemukan beragam kuliner tradisional. Biasanya dimasak dengan cara dimasukkan ke dalam bambu. Kemudian dibakar hingga matang, sama seperti yang dilakukan masyarakat Ternate pada masa lampau.
Kuliner itu disajikan menggunakan peralatan makan dan minuman dari batok kelapa. Seolah terbawa ke suasana Ternate pada zaman dahulu.
Di objek wisata itu juga bisa disaksikan cengkih tertua di dunia. Diyakini usia cengkihnya diatas 400 tahun lebihy. Cengkih ini dikenal dengan nama Cengkih Afo. Selama ini menjadi sumber bibit cengkih di Malut.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Ternate Samin Marsaoly mengaku telah menyiapkan penyelenggaraan Festival Kora-Kora pada akhir Desember 2018. Sehingga daerah itu menjadi semakin menarik untuk tujuan libur akhir tahun.
Pada festival tahunan itu akan menyuguhkan berbagai kegiatan, seperti parade perahu kora-kora atau perahu tradisional, lomba dayung perahu tradisional, lomba mancing dan pertunjukan berbagai kesenian dan budaya tradisional.
Akomodasi di Ternate juga cukup banyak, mulai dari hotel melati sampai hotel bintang empat. Sementara produk cendera mata juga banyak tersedia, seperti batik tradisional, perhiasaan besi putih dan olahan rempah.
Transportasi dari dan ke Ternate cukup lancar. Untuk udara misalnya tersedia penerbangan sejumlah maskai penerbangan setiap hari, di antaranya melayani penerbangan langsung Ternate - Jakarta dan Ternate - Surabaya. (*)
Baca juga berita lainnya dalam artikel: Akhir Pekan di Rumah? Yuk, Coba Tiga Resep Mewah Salted Egg Ini