Masih ada Ujaran Kebencian di Pilpres 2024
Senin, 15 Januari 2024 -
MerahPutih.com - Sejumlah kalangan menyayangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 belum sepenuhnya sejuk dan damai.
Sebagai contoh, Capres nomor urut 1 Anies Baswedan diancam dibunuh oleh salah satu netizen yang kini sudah ditangkap.
Baca Juga:
Sempat Disinggung Jokowi, KPU Pastikan Format Debat Keempat Tak Berubah
Anggota Komisi X DPR RI Fahmy Alaydroes angkat bicara mengenai hal ini. Dia menilai, masih ada ujaran kebencian dan kekerasan verbal yang terjadi di ruang kontestasi lima tahunan ini.
“Fenomena ini sangat disayangkan, karena calon pemimpin bangsa seharusnya menjadi teladan dalam menjunjung tinggi etika dan adab,” jelas Fahmi kepada awak media yang dikutip di Jakarta, Senin (15/1).
Dia mengatakan, umpatan kasar bernada kebencian dengan mudah dilontarkan oleh satu capres kepada capres lain.
“Ucapan tersebut justru disampaikan di ruang terbuka, di tengah ratusan para pendukung yang mengelu-elukan Capres tersebut,” sesal Fahmi.
Dia menuturkan, keteladanan seorang pemimpin itu sangat signifikan pengaruhnya untuk ditiru dan diikuti oleh pengikutnya.
“Kekerasan verbal yang dilakukan pemimpin pasti menjadi pembenaran, dan juga dorongan bagi para pengikutnya untuk melakukan hal yang semisal," kata Fahmy.
Fahmy meyakini, fenomena ini sangat berbahaya, karena dapat mendorong pengikutnya untuk bertindak yang lebih kasar, bahkan sampai kepada kekerasan fisik.
Apalagi, adanya ancaman pembunuhan kepada Capres Anies Baswedan bisa jadi sebagai buah dari rasa kebencian yang terus dipupuk melalui berbagai framing oleh capres dan pendukungnya.
Fahmi berharap agar semua capres dan cawapres menunjukkan etika dan adab yang luhur, dan lebih fokus kepada adu gagasan, adu program untuk menegakkan keadilan dan mewujudkan kemakmuran serta kesejahteraan rakyat, sambil berupaya untuk menciptakan kondisi kesatuan dan persatuan bangsa.
“Masih ada waktu untuk memperbaiki," tutup Fahmy yang juga politikus PKS ini.
Polisi belum lama ini menangkap pemilik akun TikTok @calonistri71600 berinisial AWK.
AWK ditangkap oleh tim Siber Polda Jawa Timur dan Bareskrim Polri di Jember. Sosok tersebut mengancam menembak Capres Anies Baswedan di media sosial. (knu)
Baca Juga:
2 Kelebihan dan Pengalaman Ganjar Lawan Prabowo Saat Debat Soal Pertahanan