Mahasiswi Undip Tewas di Gunung Lawu, SAR Peringatkan Pendaki Pemula

Senin, 26 Juni 2023 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - SAR Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, mengimbau kepada para pendaki pemula memahami medan gunung sebelum mendaki guna meminimalkan risiko di tengah perjalanan.

Peringatan itu dilakukan setelah adanya kejadian mahasiswi Universitas Diponegoro (Undip) Anindita Syafa tewas saat mendaki di Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Korban ditemukan meninggal dunia di Pos 4 Gupakan Menjangan, jalur pendakian Cetho, Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (25/6) siang.

Kronologi kejadian itu berawal saat pos pendakian Jalur Cetho menerima informasi adanya survivor yang tidak sadarkan diri di Pos 4 Gupakan Menjangan.

Baca Juga:

Polisi Temukan Mayat Tersangkut Batu di Objek Wisata Grojogan Sewu Gunung Lawu

Komandan Markas SAR Karanganyar Arif Sukro Yunianto mengatakan, medan Gunung Lawu sangat tidak mudah terutama bagi pendaki yang pemula. Ia pun memperingatkan pada pendaki pemula agar mempersiapkan diri dengan baik.

"Pendaki pemula paling tidak baca riwayat gunung, medan, dan cerita gunung tersebut, dari referensi teman. Itu modal berharga sebelum ke lapangan," kata Arif, Senin (26/6).

Dikatakannya, dengan langkah antisipasi tersebut terutama untuk pendaki pemula agar mempersiapkan diri secara matang. Selain itu, pendaki juga harus berterus terang terkait riwayat penyakit yang diderita.

"Jika pendaki pemula punya riwayat sakit jangan disembunyikan. Jujur saja pada petugas jaga di posko supaya tidak terjadi sesuatu," katanya.

Dia mengatakan, sebetulnya sudah disiapkan aturan yang berlaku, termasuk mencantumkan surat keterangan sehat karena pendaki tidak tahu kondisi gunung bagaimana. Ia tidak ingin penyakit bawaan kambuh saat berada di puncak.

"Ketua tim juga harus paham kondisi kesehatan masing-masing anggota sehingga bisa dilakukan langkah antisipasi. Kalau kedinginan bisa balik ke basecamp," ucap dia.

Baca Juga:

Potongan Kaki Manusia Ditemukan Di Grojogan Sewu Gunung Lawu

Dia mengakui banyak pendaki yang nekat ke puncak tanpa melihat kondisi masing-masing. Kasus seperti meninggalnya mahasiswi Universitas Diponegoro Anindita Syafa Nabila Rizky, menurut dia, sudah beberapa kali terjadi.

"Ini sudah sering terjadi di beberapa gunung, termasuk Gunung Lawu. Ini bisa jadi perhatian sekaligus peringatan," tegas dia.

Terkait dengan kasus Anindita, lanjut dia, sempat ada klarifikasi dari pihak keluarga bahwa yang bersangkutan memiliki penyakit asam lambung.

"Saat itu pas kumat dan ditambah hipotermia. Jadi penting untuk cek dulu apakah anggota dalam kondisi sehat atau tidak," katanya.

Ia mengatakan, bagi para pendaki, saat berangkat naik gunung memang menjadi momen yang menyenangkan. Meski demikian, tidak satu pun pendaki tahu kondisi gunung yang akan terjadi ke depan.

"Kondisi bisa berubah sewaktu-waktu. Jadi kalau tidak sehat jangan dipaksakan," katanya. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga:

Longsor Kawasan Gunung Lawu Tutup Jalan Tawangmangu-Sarangan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan