Lukisan Karya Winston Churchill yang Dijual Angelina Jolie Pecahkan Rekor
Selasa, 02 Maret 2021 -
LUKISAN karya Arare Winston Churchill yang dihadiahkan kepada Presiden AS Franklin D. Roosevelt selama Perang Dunia II dan akhirnya masuk ke dalam koleksi keluarga Angelina Jolie, telah menjadi lukisan paling mahal. Lukisan langka mantan perdana menteri Inggris itu dijual di pelelangan, dengan harga hampir £8,3 juta atau Rp142,96 miliar.
Karya berjudul Tower of Koutoubia Mosque ini dijual pada 1 Maret oleh Koleksi Keluarga Jolie dan menampilkan bayangan panjang dan warna hangat matahari terbenam di Marakesh, Morroco, obyek favorit Churchill untuk dilukis.
Baca juga:
Lagi, Seekor Kucing Membajak Pesawat Hingga Lakukan Pendaratan Darurat
The Tower of Koutoubia Mosque merupakan hadiah untuk mantan Presiden AS Franklin D. Roosevelt dan satu-satunya lukisan yang dibuat Churchill selama Perang Dunia II. Karya itu sekarang menjadi lukisan Churchill termahal yang dijual melalui pelelangan.
"Churchill pertama kali mengunjungi Maroko pada 1935 di mana dia jatuh cinta dengan kualitas cahaya di sana. Dia merasa lukisannya tentang desa termasuk karya terbaiknya," kata Nick Orchard, kepala seni modern balai lelang Christie di London, Inggris, tempat pelelangan berlangsung.
Penjualan tersebut melipatgandakan perkiraan penawaran tertinggi sebesar £2,5 juta atau Rp49,68 miliar. Rekor harga lukisan Churchill sebelumnya adalah £1,7 juta atau Rp33,88 miliar pada tahun 2014 di Sotheby's London.
Menurut sumber yang memiliki pengetahuan tentang penjualan, aktor Brad Pitt membeli lukisan matahari terbenam Churchill ini sebagai hadiah untuk Jolie pada 2011. Pasangan itu berpisah pada 2016 setelah dua tahun menikah. Jolie kemudian menjual satu-satunya lukisan masa perang Winston Churchill, yang dihadiahkan kepadanya oleh Brad Pitt.
Baca juga
Pada bulan Januari 1943, setelah bersama-sama menghadiri Konferensi Casablanca di Morroco untuk menyusun strategi melawan Nazi Jerman, Churchill meyakinkan Roosevelt untuk bergabung dengannya di dekat Marakesh dan menyaksikan matahari terbenam di belakang Pegunungan Atlas. Persinggahan singkat mereka bersama diabadikan oleh lukisan, yang dibuat Churchill keesokan harinya setelah kepergian Roosevelt. Setelah konferensi, kedua pemimpin menuntut "penyerahan tanpa syarat" dari Jerman, Italia dan Jepang - sebuah deklarasi bersejarah yang berdampak luas pada perang.
Pitt membeli lukisan itu dari penjual barang antik Bill Rau, yang sebelumnya mengatakan bahwa putra Presiden CNN Roosevelt telah menjual lukisan itu ke pembuat film pada 1960-an. Menurut Rau, lukisan itu akhirnya berakhir di New Orleans, di mana lukisan disimpan di lemari keluarga setempat selama lebih dari lima dekade sebelum seorang anggota keluarga menghubungi galerinya, M.S. Rau.
"Lukisan itu menggambarkan momen yang dibagikan oleh dua pemimpin dunia saat mereka melihat lanskap megah Marrakesh saat matahari terbenam di atas Pegunungan Atlas, dan untuk mengetahui bahwa Churchill menghadiahkan lukisan itu kepada FDR setelah mereka bersama membuat saya semakin bersemangat," kata Rau seperti diberitakan cnn.com (2/3).
Scene at Marrakech, karya matahari terbenam Maroko lain dari Churchill, dijual tiga kali lipat dari perkiraan tertingginya selama penjualan yang sama. Churchill mulai melukis saat dewasa, sekitar usia 40, setelah serangan angkatan laut yang gagal selama Perang Dunia I yang membuatnya kehilangan gelar Lord of the Admiralty. Namun demikian, ia produktif, menghasilkan lebih dari 500 karya lukisan selama hidupnya. (aru)