LKPJ Terakhir Walkot Solo Tuai Banyak Kritik DPRD, Gibran Minta Maaf

Rabu, 01 Mei 2024 - Ananda Dimas Prasetya

MerahPutih.com - DPRD Solo menyoroti 17 program prioritas Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang dianggap belum mampu menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) ke Pemkot Solo.

Hal terungkap dalam Laporan Kerja Pertanggungjawaban (LKPJ) dalam sidang paripurna di gedung DPRD Solo, Selasa (30/4). Ini merupakan yang terakhir LKPJ Gibran sebagai walkot Solo karena berakhirnya masa jabatan.

Ketua DPRD Solo, Budi Prasetyo mengatakan banyak rekomendasi yang muncul dari para fraksi yang ada di DPRD Solo dalam LKPJ Wali Kota Solo dan Wakil Wali Kota Solo. DPRD dalam hal ini menyoroti 17 program prioritas Wali Kota Solo yang tak masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Ia mencontohkan keberadaan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo di luar perencanaan dan dokumen RPJMD. Padahal di tenggah Kota Solo terdapat Masjid Taman Sriwedari yang belum selesai dibangun.

“Apalagi keberadaan Masjid Zayed sudah dimulai menimbulkan beberapa dampak yang tidak diinginkan, oleh karena infrastruktur yang belum direncanakan secara baik berdampak negatif,” ujar Budi, Rabu (1/5).

Baca juga:

Gibran dan Sandiaga Nobar Timnas U-23 di Balai Kota, Oknum Suporter Nekat Nyalakan Petasan

Dia mengatakan pusat oleh-oleh tradisional di kawasan Masjid Zayed juga dimonopoli dan belum berdampak pada UMKM Solo. Kejadian kedepan diharapkan tidak terulang lagi.

“Supaya kedepan ada kumunikasi dan koordinasi dan komunikasi antara DPRD dan kepala daerah sehingga terwujud prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintah yang baik,” kata dia.

Dia mengatakan masalah lain juga timbul pada proyek Revitalisasi Taman Balekambang, Solo Safari, Revitalisasi Ngarsopuro dan Koridor Gatot Subroto.

Baca juga:

Solo Menari Berpotensi Datangkan Wisman ke Indonesia

Kemudian soal pembangunan Museum Of Culture and Technology yang dibangun di atas tanah Pemkot Solo tidak sesuai dengan visi misi dokumen RPJMD Kota Solo 2023-2026.

“Pembangunan museum ini juga tidak sesuai dengan master plan dan Perda Penyertaan Modal Perusda dan Aneka Usaha Pendaringan Solo,” katanya.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengucapkan terima kasih atas masukan DPRD Solo. Ia pun meminta maaf jika banyak kekurangan selama memimpin Solo.

“Terima kasih masukannya, akan kami tampung rekomendasinya, yang sudah dipaparkan tadi juga akan kami tampung juga. Banyak masukan dan saya jadikan evaluasi ke depan. Sekali lagi saya mohon maaf apabila masih ada kekurangan,” ujar Gibran.

Baca juga:

Gelora Tolak PKS Masuk Pemerintahan, Gibran Serahkan Keputusan kepada Prabowo

Dia berjanji di sisa masa jabatan akan mengenjot terus pembangunan agar lebih berdampak memberikan multiflyer efect.

“Akan kami genjot terus pembangunan yang ada di Kota Solo ini agar lebih berdampak memberikan multiflyer efect juga bagi Solo dan Solo Raya,” katanya.

Dia menambahkan untuk Masjid Taman Sriwedari dibangun diatas tanah sengketa. Dengan demikian otomatis yang menjadi prioritas bukan pembangunannya dulu, tapi menyelesaikan kasus hukumnya dulu.

“Masalah sengketa tanahnya sudah kita selesaikan. Lalu sejak awal tidak ada penlok, di situ juga tidak ada SK pantia pembangunan. Saya tasa pembangunanya bisa dikatakan mundur atau mangkrak, ya karena permasalahan yang ada sebelumnya,” pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan