Lenovo Tengah Kembangkan Konsol Game Portabel Mirip Switch
Jumat, 08 Januari 2021 -
SETIAP tahun di acara Computer Electronic Show (CES), kita dapat melihat berbagai inovasi serta perangkat yang dimaksudkan untuk menjembatani dunia genggaman tangan dan PC gaming.
Dilansir dari The Verge Kamis (7/1), Tahun 2021 ini Lenovo dan NEC yang masih mengejar impian itu dengan produknya, yakni LaVie Mini. Perangkat ini merupakan konsep hybrid antara laptop dan konsol game portabel, dimana mencakup layar sentuh, pengontrol, dan dok aksesori.
Baca juga:
Bagi mereka yang tidak familiar dengan nama tersebut, LaVie adalah kolaborasi antara Lenovo dan NEC. Meskipun sebagian besar produknya tidak sampai ke AS, beberapa produknya sempat populer di CES dan berfokus pada laptop ultra-light.

Dengan sendirinya, LaVie Mini nampaknya merupakan komputer yang cukup kuat dan tangguh. Jika memang akan dibuat, perangkat tersebut akan memiliki layar sentuh 8 inci dengan resolusi 1920 x 1200 dan Prosesor Intel Generasi ke-11 dengan grafis Xe.
Tentu saja, tidak ada ruang untuk keberadaan trackpad, tetapi desain konsepnya memberikan ruang bagi sensor sentuh optik ala Blackberry.
Baca juga:
Walaupun dibuat sebagai laptop, ini bukanlah tujuan mengapa konsep ini ada. Perangkat ini ada untuk mengejar impian memiliki komputer game genggam yang lebih kuat dari perangkat populer Nintendo, Switch.
LaVie juga telah membuat aksesori pengontrol game yang akan terhubung ke laptop setelah keyboard terlipat. Controller memiliki tombol dan tata letak yang sama dengan gamepad Xbox. Sehingga banyak pemain yang akan akrab dengan tata letaknya.

Berat dari perangkat ini tidak akan menyamai Nintendo, dimana laptop tersebut memiliki berat 1,28 pon tanpa pengontrol terpasang dan Nintendo Switch memiliki berat 0,88 pound dengan Joy-Con terpasang.
Saat ini, belum ada harga pasti atau tanggal rilis yang diumumkan. Di CES terlihat banyak pabrikan PC menghasilkan konsep dan ide yang serupa, untuk komputer game genggam.
Sebagian besar konsep ini, seperti UFO Alienware tahun lalu, tidak pernah berhasil dipasarkan. Karena prototipe ini seringkali kurang memperhtikan kelayakan untuk konsumen dan lebih banyak tentang bereksperimen dengan ide-ide baru.
Memang, beberapa produk serupa seperti Razer's Edge atau perangkat genggam Nvidia Shield sudah mulai dijual, tetapi tidak menarik untuk banyak gamer agar bisa membuat pengaruh. (kna)
Baca juga:
Manfaatkan Teknologi VR, Museum Nasional Korea Survive Hadirkan Pameran