Latar Belakang Bineka di Keluarga Giring Ganesha

Sabtu, 27 Mei 2017 - Ikhsan Aryo Digdo

Meski sedang vakum dengan band-nya, nama "Nidji" masih melekat pada Giring Ganesha Djumaryo. Pria kelahiran 1983 itu kini tampak lebih aktif menebar pesan-pesan nasionalisme. Ia terus mengajak anak-anak muda untuk bisa berpikir lebih kritis dan menjaga semangat "Bhinneka Tunggal Ika"—semboyan Indonesia yang berarti meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu.

Nilai ini sudah tertanam sejak ia kecil. Giring pun hidup dengan keberagaman di lingkungan keluarganya. Suku dan agama boleh beda, tetapi mereka tetap saling menghormati dan menerima perbedaan itu dengan hati tulus serta tangan terbuka.

"Ayah dari Jogja, ibu saya Padang, kakak saya beda agama," ujar Giring saat ditemui Merahputih.com di Wisma 77 Slipi, Jakarta Barat, Rabu (24/5).

Giring memiliki tiga saudara, yaitu dua kakak perempuan dan ia sebagai anak terakhir. Giring dan keluarga menganut agama Islam, sementara salah seorang kakaknya Kristen. Ia mengaku tidak masalah dengan adanya perbedaan suku maupun agama di lingkungan keluarganya.

Baginya, hal tersebut bisa diterima, bahkan ia senang dengan kondisi seperti itu. Hari raya yang berbeda-beda dianggapnya sebagai hari libur saja. Saat Natal, ia merayakan bersama kakaknya, kemudian di hari Lebaran pun kakaknya turut merayakan.

"It's all about holiday. Kita harus melihatnya sebagai hari libur saja," kata Giring.

Tak hanya suku dan agama, tetapi juga bidang karier. Baik jadi seniman atau pekerja kantoran, dua-duanya mendapat dukungan keluarga penuh. Giring menggeluti seni musik, sementara kakak-kakaknya seni lukis dan pekerja kantoran. Kini Giring beralih ke pebisnis dan mulai belajar politik. Ayahnya sendiri dulu adalah fotografer/jurnalis perang.

"Dari kecil orang tua mendidik dengan membolehkan gue berkembang sesuai talenta," Giring menambahkan. Dari latar belakang yang kaya perbedaan ini, maka tak heran jika Giring menjadi orang yang terbuka akan kebinekaan. Perbedaan membuat kita belajar lebih banyak tentang kehidupan dan memahami orang lain dari berbagai sisi.

Baca juga artikel Giring Nidji: Anak Muda Harus Berpikir Lebih Kritis.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan