Kupas Tuntas Apa Itu Berita Hoax dan Bagaimana Mengetahuinya
Rabu, 03 Oktober 2018 -
ISINYA belum tentu benar. Meresahkan iya. Begitulah berita bohong, atau bahasa kerennya berita hoax. Isinya benar-benar tidak ada. Penyebarannya bisa dimana-mana. Terutama di media sosial. Biasanya untuk kepentingan tertentu. Tujuan utamanya memang untuk menakut-nakuti.
Berita hoax bisa juga sengaja dibuat untuk menyindir salah satu pihak. Pertanyaannya adalah, haruskah kamu takut dengan berita hoax? Perlukan dikhwatirkan? Atau mungkin berita hoax ternyata ada manfaatnya?
Sebelum mengetahui hal itu kamu perlu tahu dari mana biasanya datang berita hoax.
Menurut Guardian, berita hoax memang dibuat sengaja. Tapi ada unsur manipulasi didalamnya. Penulisannya juga hampir mirip dengan berita dari media terpercaya. Dibuat kredibel dan menarik.
Situs berita hoax juga menyerupai dengan situs berita yang benar. Terutama dari judul. Contohnya seperti situs berita hoax dari luar negeri. Judulnya bisa "Civic Tribune" dan "Life Event". Tapi selalu ada kata tambahan pada judul yang agak memaksa.
Seperti penambahan 'event' dan 'civic'. Intinya nama media hoax dibuat semirip mungkin dengan media sebenarnya, namun ditambahkan kata lain. Di samping itu, pemilik situs berita hoax juga mendapat keuntungan besar dari iklan. Percaya atau tidak, hal ini diuangkapkan seorang pria pemilik situs berita hoax kepada National Public Radio.

Pria asal Los Angeles itu mengaku mendapatkan keuntungan sebanyak USD 30 ribu setiap bulannya. Ya, keuntungan itu didapat karena banyak pembaca yang mengklik berita di situs itu. Biasanya disebut click bait. Sekali klik, ada pihak yang diuntungkan.
Selain itu, ternyata di Makedonia sendiri ada sekitar 100 situs berita hoax. Situs tersebut sengaja dibuat untuk membuat berita pro Presiden AS, Donald Trump. Mengejutkannya, rupanya dalang dibalik itu semua ialah sekelompok remaja.
Mengetahui berita hoax itu mudah
Sebenarnya tidak sulit mengetahui berita benar atau hoax. Semua kembali lagi kepada ketelitian setiap orang dalam membaca sebuah berita. Bahkan pelajar saja bisa dengan mudah membuktikan berita hoax.
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Sekolah Pascasarjana Pendidikan Stanford menilai lebih dari 7.800 tanggapan murid dari sekolah menengah dan mahasiswa di 12 negara bagian AS pada kemampuan mereka untuk menilai sumber informasi.
Para peneliti pun terkejut karena para pelajar dengan mudahnya dapat mengetahui berita seperti apa yang hoax. Jadi begini. Berita hoax memang sangat mirip dengan berita benar. Tapi tetap saja ada kelemahan dari isi berita. Format berita memang gampang ditiru. Tapi keaslian dari cerita berita itu bisa terlihat dari gaya penyampaiannya.
Mengetahui berita hoax ternyata semudah membedakan sebuah iklan dengan artikel berita. Biasanya berita hoax memiliki cerita yang terlalu berlebihan. Yang benar-benar tidak mungkin terjadi. Misalnya jika ada berita tentang Justin Bieber yang membela ISIS. Tentu janggal. Seandainya benar tidak mungkin penyanyi sekelas justin Bieber membeberkan hal tersebut.

Dari kolom komentar pun bisa dilihat. Bagaimana sifat individu yang berkomentar dari berita tersebut. Komentarnya banyak. Tapi tidak ada yang bermutu. Dari nama akun pengomentar juga aneh-aneh. Intinya hal yang janggal pasti dapat dilihat dari berita Hoax. Pun kamu juga bisa melihat langsung dari nama domain situs itu. Contohnya jika ada .com.co. Padahal 'com' dan 'co' ialah sama-sama nama domain tapi digabung, kan aneh.
Tidak perlu khawatir pula. Banyak juga pihak yang sudah membuat daftar situs berita palsu. Contohnya seperti Melissa Zimdars ini. Profesor komunikasi dan media di Merrimack College di Massachusetts itu menyusun daftar situs web yang dengan sengaja menerbitkan informasi palsu. Yang sepenuhnya tidak dapat diandalkan, dan
Siapapun bisa menghentikan penyebaran berita hoax
Siapapun bisa menghentikan penyebaran berita hoax
Semua orang dapat melakukan hal ini. Termasuk kamu. Ingat hampir setiap orang pasti memiliki akun media sosial. Jadi kamu bisa menjadi pihak yang membantu mengehentikan penyebaran berita hoax. Caranya mudah. Jika kamu tahu mendapatkan berita hoax tidak perlu disebar. Jika sudah terlanjur tersebar peringatkan teman-teman kamu yang lain di media sosial.
Pada intinya pekerjaan para jurnalis harus dihargai. Tidak mudah membuat suatu berita. Butuh pengorbanan juga saat mengumpulkan informasi di lapangan. Sahabat Merah Putih, mari tangkal berita hoax bersama-sama. (ikh)
Baca juga: 'Opinium', Aplikasi Penguji Hoax Karya Arek-arek Suroboyo