Kopi Robusta, Lintong Hingga Kintamani Jadi Primadona 'World of Coffee' di Belanda

Minggu, 24 Juni 2018 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Nilai transaksi kopi Indonesia di World of Coffee (WoC), Amsterdam, 21 hingga 23 Juni 2018, setara dengan Rp 80 miliar. Nilai itu diperoleh dari sejumlah kesepakatan bisnis para eksportir Indonesia dengan perusahaan-perusahaan dari berbagai negara, seperti Belanda, Jerman, Inggris, AS, Swiss, Swedia, Ukraina, Belarus, dan beberapa perusahaan dari Amerika Selatan seperti Brazil dan Chile.

"Jenis kopi yang diminati bervariasi, raitui Robusta Lampung, Arabica Gayo, Arundaya, Lintong, Kintamani dan Toraja," kata Sekretaris Pertama Fungsi Ekonomi KBRI Den Haag, Nur Evi Rahmawati, minggu (24/6).

Paviliun Indonesia dalam WoC 2018 menyertakan lima perusahaan atau eksportir kopi yang tergabung dalam Specialty Coffee Association Indonesia (SCAI). Kelima persahaan itu adalah Blanco Kopi Indonesia, Bintang Lima Pasifik, Gayo Mandiri, dan Koperasi Arisarina Aceh.

Partisipasi Indonesia pada WoC 2018 merupakan hasil sinergi KBRI Den Haag, KBRI Brussels dan PTRI Jenewa, didukung oleh partisipasi asosiasi, perusahaan dan eksportir kopi Indonesia.

Suasana World of Coffe (foto: KBRI Den Haag)

Paviliun Indonesia, seperti dikutip Antara, juga diramaikan oleh peran serta Garuda Indonesia yang turut berkomitmen mendukung peningkatan ekspor produk-produk Indonesia ke luar negeri, termasuk produk kopi.

Kolaborasi ini diharapkan akan dapat meningkatkan nilai ekspor kopi Indonesia ke Eropa dan dunia.

Dengan turut sertanya sejumlah eksportir kopi pemula pada WOC kali ini diharapkan dapat menginspirasi pengusaha kopi muda di Indonesia untuk berpartisipasi pada pameran di tingkat internasional.

"Nilai transaksi yang dicapai pada WoC 2018 merupakan pembuktian bahwa kualitas kopi Indonesia semakin diakui dunia dan menarik minat pecinta kopi dari berbagai negara," ucapnya. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan