Konsumsi Listrik Ditargetkan 6.500 kilowatt-hour Untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Senin, 20 Januari 2025 -
MerahPutih.com - Pemerintah akan memberikan porsi lebih besar bagi pihak swasta untuk membangun pembangkit listrik dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 yang ditambah sebesar 71 gigawatt (GW).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pihaknya menargetkan masyarakat untuk menggunakan daya listrik sebesar 6.500 kilowatt-hour (kWh) per kapita untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen sesuai Astacita Presiden.
"Untuk bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen, maka kita dorong menjadi 6.000-6.500 (kwh) per kapita," kata Bahlil di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1).
Saat ini konsumsi listrik di masyarakat sekitar 4.500-5.000 kWh per kapita, apabila disiasati naik menjadi 5.500-6.000 kWh, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 6--7 persen.
Baca juga:
Bahlil Janjikan Hilirisasi Jadi Pemicu Pertumbuhan Ekonomi
Sejalan dengan upaya peningkatan konsumsi listrik masyarakat, Kementerian ESDM tengah menyusun Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 yang ditambah sebesar 71 gigawatt (GW), dengan jaringan kurang lebih sekitar 48 ribu kilometer sirkuit atau 8 ribu kilometer panjang jaringan.
Pembangunan jaringan itu nantinya didesain terhubung dengan sumber energi baru terbarukan (EBT) yang potensinya mencapai lebih dari 3.600 gigawatt (GW).
"Jaringan yang dulu dipasang, tidak didesain untuk menjemput tempat-tempat di mana kita membangun energi baru terbarukan," katanya. (*)