Kondisi Kesehatan Paus Fransiskus masih belum Stabil, ini Skenario jika Ia Meninggal atau Mengundurkan Diri

Jumat, 28 Februari 2025 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - MEMASUKI hari ke-14 Paus Fransiskus dirawat, kondisi kesehatan pemimpin tertinggi umat Katolik ini menunjukkan sedikit perbaikan. Meski begitu, dokter mengatakan prognosisnya ‘masih diragukan’.

Seperti dilansir The Korea Times, Paus berusia 88 tahun ini menderita sejumlah masalah kesehatan. Meski begitu, Paus Fransiskus menunjukkan semangat juangnya. Ia kini tampaknya sedang dalam pemulihan. Meskipun demikian, dokter memperingatkan ia belum ‘selamat dari bahaya’.

Skenario terburuk yang bisa terjadi ialah Paus Fransiskus meninggal. Saat ia meninggal, Kardinal Camerlengo, yang saat ini dijabat Uskup Kevin Farrell, seorang warga Irlandia-Amerika, akan bertanggung jawab untuk mengelola urusan gereja sehari-hari hingga pemilihan Paus baru. Farrell tidak akan memiliki kekuatan kepausan, tetapi dapat menangani masalah administrasi.

Ia juga akan memimpin kardinal untuk memutuskan kapan jenazah Paus akan dipajang secara negara, dan waktu pemakaman akan dilaksanakan, yang menurut tradisi dilakukan antara hari keempat dan keenam setelah kematian. Upacara pemakaman, yang telah diminta Paus Fransiskus untuk disederhanakan, akan dilaksanakan di Basilika Santo Petrus di Vatikan. Paus Fransiskus telah memilih untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di pusat Roma, bukan di gua-gua Vatikan seperti para paus sebelumnya.

Baca juga:

Paus Fransiskus dalam Pemulihan, Dokter Peringatkan Bahaya belum Berlalu



Para kardinal kemudian akan berkumpul di Kapel Sistina untuk memilih paus baru dalam pertemuan yang disebut konklaf. Konklaf ini akan dimulai antara 15 hingga 20 hari setelah kematian paus. Saat ini, ada 138 kardinal pemilih, yakni kardinal yang berusia di bawah 80 tahun yang memenuhi syarat untuk memberikan suara.



Skenario Mengundurkan Diri

Dalam skenario lain, ada spekulasi mengenai kemungkinan pengunduran diri Paus Fransiskus telah mengiringi masa kepausannya. Namun, kini spekulasi itu semakin intens dan diperkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa bulan mendatang.

"Jika paus selamat, banyak yang membayangkan ia akan ingin menyelesaikan Tahun Jubileum. Namun, setelah itu, ketika ia berusia 89 tahun, ia akan menghadapi pertanyaan apakah akan mengundurkan diri atau tidak," kata ahli Vatikan Italia, Marco Politi, kepada AFP.


Paus Fransiskus diketahui telah memanggil sebuah ‘konsistori’, atau pertemuan kardinal, untuk proklamasi orang-orang suci baru. Meskipun begitu, tanggalnya belum ditetapkan. Pada konsistori seperti itu, pendahulunya, Benediktus XVI, mengumumkan pengunduran dirinya pada 2013.

Dalam beberapa tahun terakhir, paus asal Argentina ini sering mengungkapkan keraguannya tentang mundur, mengatakan bahwa itu merupakan kemungkinan, tetapi juga memperingatkan bahwa pengunduran diri paus seharusnya tidak ‘menjadi tren’.

Dengan kenyataan ia masih bekerja dari rumah sakit, ini sepertinya menandakan baik kehadirannya yang aktif sebagai kepala hampir 1,4 miliar umat Katolik di dunia dan keinginannya untuk terus melanjutkan.(dwi)

Baca juga:

Paus Fransiskus masih Kritis, tapi Ada Sedikit Perbaikan, Bisa Bertemu Wakil Vatikan Bahas Dekret

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan