Kondisi Darurat, Presiden Instruksikan Segera Evakuasi Korban Asap
Jumat, 23 Oktober 2015 -
MerahPutih Peristiwa - Kondisi udara di wilayah terbakar di Sumatera dan Kalimantan sudah sangat membahayakan bagi kesehatan. Presiden Joko Widodo memerintahkan segera melakukan proses evakuasi warga masyarakat korban asap kebakaran lahan.
“Saya teruskan untuk penanganan yang fokus untuk nahan api dan dampak asap ini dilakukan secara massive, semua kementerian agar konsentrasi dan masuk ke lapangan, terutama untuk yang berkaitan dengan anak dan bayi,” kata Presiden Jokowi saat memberikan pengantar pada rapat terbatas masalah penanggulangan bencana kabut asap, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat (23/10) pagi seperti dikutip laman Setkab.go.id. Presiden menunjuk Menko Polhukam Luhut B. Pandjaitan sebagai koordinator. Menko Polhukam besok pagi juga akan terbang ke Kalimantan dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, dan Menteri Sosial. Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, bertugas mempersiapkan langkah-langkah mengenai hal yang berkaitan dengan kesehatan, pendidikan, sosial dsb.
Rapat terbatas penanggulangan bencana asap itu dihadiri oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Polhukam Luhut B. Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri LHK Siti Nurbaya, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Menteri Kesehatan Nila F. Moelok, Mendikbud Anies Baswedan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.
Presiden Jokowi meminta Menteri Kesehatan agar bisa memobilisasi dari swasta, BUMN terkait pemulihan kesehatan. Sementara di bidang pendidikan, Presiden Jokowi meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk turun langsung, karena para siswa tengah mempersiapkan diri mengikuti Ujian Nasional.
Sekarang ini kualitas udara sebagian besar daerah di Riau, Jambi, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, level berbahaya. Data dari BNPB menyebutkan, indeks kualitas udara (PM10) di Pekanbaru (600 ugr/m3) level berbahaya, Jambi (712) berbahaya, Palembang (316) level sangat tidak sehat, Pontianak berbahaya (555), Banjarbaru sedang (121), Samarinda tak sehat (178), dan Palangkaraya, berbahaya (1.496). (Luh)
BACA JUGA:
- Ira Rayani: Jangan Banyak Omong, Bantu Saja Korban Asap
- Rossa: Pemerintah Lamban Tangani Masalah Asap
- Kabut Asap Indonesia Ancam MotoGP Malaysia
- Persib Juara, Ridwan Kamil Imbau Bobotoh Sumbang Korban Asap
- AEPI: Pansus Asap Lebih Penting ketimbang Pansus Pelindo II