Kisah Haru Pengungsi Gunung Agung Usai Merayakan Galungan
Kamis, 02 November 2017 -
MerahPutih.com - Pengungsi Gunung Agung di Kabupaten Klungkung, Bali memanfaatkan momentum Umanis Galungan atau sehari setelah Hari Suci Galungan untuk berkumpul dengan sanak keluarga di rumah masing-masing.
"Hari ini kami berkumpul bersama dengan keluarga di rumah sambil membersihkan rumah sehabis Galungan," kata Nengah Kingsan (60), seperti dikutip dari Antara, Klungkung, Bali, Kamis (2/11).
Ia mengatakan, kesempatan pulang ke rumah juga dimanfaatkan untuk beristirahat sambil bercengkrama bersama keluarga.
Selain itu, juga untuk memberikan makanan hewan peliharaan yang ada. "Biasanya yang memberi makan setiap hari itu suami saya. Hari ini kami bersama-sama membagi tugas. Sebelum balik ke pengungsian," katanya.
Kingsan mengaku, momentum Galungan saat ini dirasakan sangat berbeda jika dibandingkan Galungan sebelumnya yang penuh dengan keceriaan dan sukacita.
"Saat ini kami harus jalani Galungan dari pengungsian. Makanan pun apa adanya karena kami hanya mengandalkan bantuan dari donatur dan pemerintah," ungkap Kingsan.
Sementara itu, Koordinator Pengungsi Gunung Agung di Kabupaten Klungkung, Nengah Dharmawan menyatakan sebagian pengungsi masih banyak yang berada di pengungsian pada Umanis Galungan.
"Sebagian besar pulangnya itu pada Hari Raya Galungan. Mereka pulang untuk bersembahyang. Hari ini masih banyak yang di pengungsian. Utamanya warga yang desanya tetap berada di zona merah," kata Dharmawan. (*)