Ketika Perayaan Halloween Ingin Diubah ke Akhir Pekan

Senin, 28 Oktober 2019 - Thomas Kukuh

SEBUAH kelompok masyarakat di Amerika Serikat ingin mengubah tanggal perayaan Halloween yang jatuh pada 31 Oktober mendatang. Mereka menginginkan Halloween dirayakan akhir pekan. Namun, wacana tersebut menimbulkan protes dari sebagaian masyarakat 'Negeri Paman Sam'.

Sebagai gantinya, kelompok ini memilih menciptakan hari perayaan baru: National Trick or Treat Day. Mereka lantas membuat petisi yang intinya ingin memindahkan perayaan Halloween yang sejatinya pada hari Kamis (31/10) ke hari Sabtu (2/11).

Baca juga:

Kostum Pesta Halloween ala Tyler, the Creator

Petisi ini pun didukung Asosiasi Kostum&Kostum dan Party City. Hasilnya, petisi tersebut ditandatangani 150.000 orang pendukungnya.

Bunyi petisinya adalah: “Alih-alih mengubah tanggal perayaan Halloween, kami akan menambahkan hari perataan. Perayaan itu adalah National Trick or Treat Day, yang akan diadakan setiap tahun pada hari Sabtu di akhir Oktober. Dengan begitu, keluarga di seluruh negeri dapat berpartisipasi dalam parade komunitas, mengadakan pesta lingkungan dan memilih Trick or Treating di siang hari”

Ketika Perayaan Halloween Ingin Diubah ke Akhir Pekan
Sosok penyihir lekat dengan Helloween (Foto: Pixabay/Kreutzfelder)

Mereka juga ingin perayaan itu dimuat di Kalender Hari Nasional. “Kami ingin menjadikan National Trick or Treat Day sebagai perayaan yang resmi. Setidaknya seformal mungkin,” tulis kelompok tersebut.

Baca juga:

Ide Makeup Halloween Anti-Spooky

Apa itu National Trick or Treat Day?

Ketika Perayaan Halloween Ingin Diubah ke Akhir Pekan
Ukiran labu jadi simbol wajib Halloween (Foto: Pixabay/MouseMadeContent)

National Trick or Treat Day (NTTD) sejatinya merupakan perayaan di dalam bagian Halloween. Dimana saat Halloween para keluarga dan komunitas berkumpul bersama. Mereka mengadakan pesta lingkungan, acara komunitas, kontes kostum, parade, berjalan dan berlari, trunk-atau-treat dan trick-or-treat siang hari juga.

Biasanya, pada hari itu, anak-anak akan berlarian ke sana kemari dan kemudian mengetuk pintu rumah tetangga. Saat pintu dibuka mereka lantas mengucapkan: Trick or Treat.

Kalimat "Trick or Treat" dianggap sebagai mantera pengusir roh jahat. Namun, dalam perkembangannya kalimat itu justru dipakai oleh anak-anak miskin untuk meminta sumbangan. Mereka akan menggedor pintu-pintu rumah, setelah pintu dibuka mereka akan mengucap "Trick or Treat" maka si pemilik rumah akan membagikan permen ataupun coklat.

Patut diketahui, Trick or Treat adalah salah satu bagian dari kegiatan diantara beberapa kegiatan festival Halloween yang selalu dirayakan pada tanggal 31 Oktober.

Nah, alasan kelompok ini ingin mengubah perayaan Halloween ke akhir pekan ialah keamanan karana banyak anak-anak berlarian ke sana kemari. Selain itu, saat akhir pekan, perayaan bisa lebih meriah. (leo)

Baca juga:

Starbucks Jepang Ikut Memeriahkan Halloween dengan Koleksi Terbarunya

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan