Ketahui 5 Bahasa Tubuh yang Menunjukkan Kebohongan

Selasa, 21 Januari 2025 - Ananda Dimas Prasetya

Merahputih.com - Bahasa tubuh tidak pernah berbohong, begitulah yang terlihat ketika seseorang melakukan kebohongan. Siapapun orang di dunia ini pernah melakukan kebohongan, walaupun sebenarnya diri sendiri tidak suka dibohongi.

Ada banyak alasan orang melakukan kebohongan. Bisa karena alasan takut orang lain marah atau menghakimi, atau terancam hukuman.

Sementara itu ada orang berbohong karena mendapatkan rasa senang. Psikolog dan konselor Margaret Paul menjelaskan, ada orang yang senang memanipulasi orang lain dengan kebohongan.

Selain itu, ada juga orang melakukan kebohongan untuk mendapatkan kekuasaan. Berbohong dianggap menjadi jalan pintas meraih tujuannya.

Orang berbohong, mengelabui dengan berbagai cara, tutur kata dan aksinya selalu meyakinkan. Tapi nyatanya, bahasa tubuh cenderung memberikan sinyal bahwa ada kebohongan yang dilakukan orang.

Baca juga:

Hati-hati Sindrom Mythomania, Kebohongan Berlebih

Berikut ini lima tanda yang ditunjukan ketika sedang berbohong:

1. Menunjuk dengan Jari (secara harfiah atau kiasan)

Saat seseorang berbohong, ada tindakan yang kerap dilakukan yakni menunjuk dengan jari atau kata-kata. Seseorang melakukan hal tersebut untuk mengalihkan fokus, juga bisa jadi langkah menyalahkan orang lain.

2. Menutupi Mulut atau Mata

Banyak orang ingin menutupi kebohongan atau bersembunyi dari reaksi mereka terhadap kebohongan tersebut, yang mungkin menjadi alasan mereka menutup mata atau mulut saat mengungkapkan kebohongan.

Mantan anggota CIA dalam buku mereka Spy the Lie , menyebutkan orang berbohong menutup mata sepenuhnya saat berbohong, seperti yang dilaporkan dalam Parade Magazine.

Perilaku itu ditunjukan saat menanggapi pertanyaan yang tidak memerlukan banyak refleksi.

Baca juga:

Refleksi Kebohongan yang Kamu Tanamkan dalam Diri

3. Banyak gerakan yang tidak kongruen

Kondisi ini ditandai perilaku seseorang yang menggelengkan kepala tidak. Indikasinya mereka tidak mengatakan yang sebenarnya terjadi.

Psikolog klinis di Pusat Kecemasan dan Gangguan Terkait Universitas Boston, dalam Scientific American, Dr. Ellen Hendriksen menyebutkan gerakan tidak kongruen adalah gerakan dalam tubuh yang tidak sesuai dengan kata-kata yang diucapkan seseorang, dan gerakan tersebut adalah pemberi kebenaran.

Contohnya, "Tentu saja saya akan bekerja sama dengan penyelidikan ini" tapi bersamaan dengan ia menggelengkan kepala sedikit.

Jadi, ada kemungkinan mereka tidak akan mengatakan seluruh kebenaran dan tidak ada yang lain selain kebenaran.

4. Kurang kontak mata

Orang berbohong menghindari kontak mata. Mereka mengurangi kontak mata untuk mengurangi kekikukan saat meluncurkan kata-katanya sehingga semua alasan keluar lebih lancar dan tampak meyakinkan.

5. Pupil mata melebar

Pupil yang melebar merupakan indikasi lain dari ketegangan dan konsentrasi. Saat seseorang berbohong, ia berpikir keras untuk terlihat benar. (Tka)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan