Kericuhan di Arena Debat Capres Kedua, KPU Sebut Ada yang Komplain
Selasa, 19 Februari 2019 -
MerahPutih.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan kericuhan saat debat capres kedua dipicu oleh komplain salah satu pihak yang merasa keberatan dengan pertanyaan pihak lainnya.
"Ya, memang ada komplain, tapi kan debat harus jalan, nanti kalau ada keberatan silakan saja. Kan ada Bawaslu juga di situ langsung mengawasi, hadir di dalam ruangan," kata Arief kepada wartawan di kantornya, Selasa (19/2).
Arief menduga, persoalan itu dipicu saat Jokowi melontarkan pertanyaan yang dinilai kubu Prabowo menyerang pribadi. Misalnya, soal tanah negara yang dikuasai Prabowo.

"Ya, ada keberatan soal disampaikannya pertanyaan itu. Tapi kan kita harus mempelajari betul, betul gak itu sebagaimana yang masuk dalam regulasi kita, bahwa terjadi pelanggaran atau tidak terjadi pelanggaran," tuturnya.
Dia mengaku tidak tahu persis peristiwa yang sempat membuat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan itu naik pitam.
"Kejadiannya seperti apa, ya? Itu crowded sekali, saya gak ingat. Orang begitu banyak. Apalagi kamu tanya setelah segmen 1,2,3, saya lupa," tukasnya.
Meski demikian, dia berharap, pihak paslon masing-masing menyelesaikan persoalan sesuai mekanisme yang berlaku. Karena, setiap keberatan atau komplain harus diselesaikan secara fair dan bijaksana.
"Saya sampaikan, kalau ada catatan proses debat. Ada keberatan sampaikan dengan dengan mekanisme berlaku. Kan nggak mungkin disana saya langsung tidak lanjuti bagaimana. Setiap laporan mesti cek dulu, teliti dan harus bagaimana," pungkasnya.
Diketahui sempat terjadi kericuhan saat debat capres kedua digelar di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (17/2) malam.
Hal itu tersebar, setelah Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief memposting video detik-detik adu bacot antara kubu paslon nomot 01 dan 02. (Fdi)