Kemenkes Sebut AI dan Big Data Modal Penting Tingkatkan Pelayanan Kesehatan
Jumat, 17 Mei 2024 -
Merahputih.com - Kementerian Kesehatan saat ini tengah gencar melaksanakan enam pilar transformasi kesehatan yang digaungkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi.
Salah satu dari enam pilar itu, yakni transformasi teknologi kesehatan. Melalui pilar ini, Kemenkes ingin memanfaatkan teknologi bioteknologi dan informasi, agar proses pelayanan kesehatan bisa didigitalisasi, utamanya terkait data.
Melalui kesempatan CEO Forum yang digelar oleh Sysmex Indonesia di Raffles Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Staf Ahli Kementerian Kesehatan RI bidang Teknologi Kesehatan Setiaji S.T., M.Si menyebutkan integrasi data menjadi salah satu misi utama Kemenkes saat ini.
"Saya sebetulnya selalu pengin integrasi dengan rumah sakit, tapi kadang direktur rumah sakit ada yang enggak mau. Padahal, integrasi data ini akan sangat memudahkan dokter di Indonesia," kata Setiaji.
Baca juga:
Kemenkes Gandeng 420 RS Cetak Lulusan Dokter di Luar Jalur Universitas
Ia memberi contoh, bila integrasi data pasien di seluruh rumah sakit bisa dilakukan, maka nanti dokter tak perlu lagi menanyakan riwayat penyakit, alergi obat, dan sebagainya. Seluruh informasi pasien akan tersedia melalui kompilasi big data.
"Kita mau agar data riwayat kesehatan kita sejak kandungan sampai meninggal, itu tercatat. Jadi, yang kita integrasikan bukan hanya data pasien saat berkunjung ke RS, bahkan pada pelayanan online atau telemedicine juga ada (catatannya)," tambahnya.
Lebih jauh lagi, Setiaji bahkan mengungkapkan dengan teknologi AI, nantinya data kesehatan masyarakat dari wearable devices, seperti jam tangan pintar dan lainnya, juga bisa tercatat.
"Sistem (AI) juga akan bisa merangkum riwayat kesehatan puluhan tahun menggunakan Generative AI. Jadi, nanti dokter atau pasien tidak perlu melihat riwayat kesehatan per satu tahun, itu bisa dirangkum oleh AI," tutupnya. (waf)