Kebahagiaan Pemilik Sarana Hunian Pariwisata di Lombok Saat Ada Superbike

Senin, 22 November 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Pembangunan Sarana Hunian Pariwisata (Sarunta) di Lombok, Nusa Tengara Barat, memberikan dampak bahagia pada masyarakat. Selain rumah yang layak huni, hasil renovasi rumah rakyat ini memberikan dampak ekonomi.

Berlangsungnya penyelenggaraan ajang balap motor internasional World Superbike (WSBK) di Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, membuat warga setempat bisa dengan menyewakan kamar pada para wisatawan setelah rumahnya di renovasi oleh pemerintah.

Baca Juga:

Tak Ingin Indonesia Malu di World Superbike, Telkom Ekspansi Backbone di Mandalika

Pemilik Sarunta, Sabarudin mengatakan, masyarakat diberi kebebasan untuk membuka usaha dengan menyewakan kamar. Kamar disewakan dengan harga Rp 150 ribu per malam untuk non ac dan jika pakai AC harga sewa Rp 250 sampai Rp 300 ribu per malam.

"Ini bisa jadi tabungan kami karena kan saya sudah tua makin lama makin tidak ada tenaga jadi petani. Sampaikan terima kasih kepada bapak Jokowi atas kasih sayangnya sudah memperhatikan kami. Tidak ada Presiden yang pernah membantu kami seperti ini. Beliau satu-satunya," ujar Sabarudin dalam siaran pers KSP.

Saat Tim Kantor Staf Kepresidenan (KSP) melakukan verifikasi lapangan ke Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), mendapati masyarakat setempat yang ingin menyampaikan terima kasih dan mengirimkan salam sayang kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sembari mengucapkan terima kasih, saah seorang yang mendapatkan Sarana Hunian Pariwisata Suinah berpesan, kepada tim KSP sambil menangis haru menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi karena dirinya memperoleh bantuan sehingga bisa membangun rumah yang layak untuk dijadikan Sarunta.

"Sampaikan salam sayang kami kepada bapak Presiden. Rumah kami sebelumnya sangat kumuh. Setelah dibantu oleh Bapak Presiden, rumah Ibu sekarang bagus. Kalo biaya sendiri kami tidak mungkin bangun seperti ini. Kami hanya petani jagung dan rumput laut," ujarnya.

Ia mengaku selain dirinya, anak dan mertuanya juga mendapatkan bantuan serupa. Mereka mendapatkan pelatihan bagaimana melayani tamu dan merawat kebersihan rumah agar menarik dan bisa disewakan.

Sabarudin (kiri) bersama dengan Suinah (kanan) sumringah saat menyambut kedatangan tim verifikasi lapangan KSP ke Dusun Bangah, Desa Sengkol, Lombok Tengah untuk meninjau pemanfaatan Sarana Hunian Pariwisata (Sarunta) oleh masyarakat lokal, sebagaimana siaran pers KSP, diterima di Jakarta, Senin (22/11). (ANTARA/HO-KSP)
Sabarudin (kiri) bersama dengan Suinah (kanan) sumringah saat menyambut kedatangan tim verifikasi lapangan KSP ke Dusun Bangah, Desa Sengkol, Lombok Tengah untuk meninjau pemanfaatan Sarana Hunian Pariwisata (Sarunta) oleh masyarakat lokal, sebagaimana siaran pers KSP, diterima di Jakarta, Senin (22/11). (ANTARA/HO-KSP)

Di Dusun Bangah, Desa Sengkol, Pujuk, Lombok Tengah, sebanyak 50 sarunta dibangun dengan biaya perbaikan rumah berkisar antara Rp 90 juta hingga Rp 115 juta setiap bangunan rumah.

Pelaksanaan pembangunan Sarhunta di KSPN Mandalika totalnya sebanyak 915 unit. Jumlah tersebut terbagi menjadi dua yakni 300 unit di Kabupaten Lombok Tengah untuk mendukung ajang MotoGP dan 98 unit di Kabupaten Lombok Utara. Sedangkan sisanya sebanyak 517 unit dilaksanakan pembangunan peningkatan kualitas rumah tidak layak huni di sepanjang koridor pintu masuk di kawasan Mandalika.

"Rumah-rumah warga yang tidak layak huni sebelumnya di data dan diberikan pendampingan agar di rehab menjadi lebih layak huni serta memiliki fasilitas penginapan layak setara homestay," ujar Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Nusa Tenggara I Ditjen Perumahan Rini Dyah Mawarty. (Knu)

Baca Juga:

Ribuan Orang Nonton World Superbike, Minat Wisata ke Lombok Bakal Meningkat

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan