Karir Mesut Ozil Tengah Berada di Titik Nadir?

Sabtu, 26 Januari 2019 - Eddy Flo

MerahPutih.Com - Ketidakhadiran Mesut Ozil dalam skuat Arsenal pada beberapa laga belakangan sontak memunculkan sejuta pertanyaan. Ada ada dengan Ozil? Mungkinkah telah terjadi dengan pemain Jerman berdarah Turki tersebut?

Semua pertanyaan itu kini mengisi ruang-ruang diskusi dan obrolan para gooneers, (suporter Arsenal) di seantero dunia. Ozil kehilangan taji dan performa apiknya sejak ditinggalkan Arsenne Wenger.

Di bawah asuhan pelatih anyar Unai Emery, pemain yang pernah mengantar Jerman menjadi juara Piala Dunia itu seperti kehilangan daya magisnya. Bukan hanya itu, sebagai pemain profesional Ozil kehilangan sesuatu paling berharga yakni kesempatan bermain bersama skuat Arsenal.

Apakah karir Mesut Ozil tengah berada di titik nadir?

Sejak laga di Boxing Day melawan Brighton, Mesut Ozil tidak lagi pernah berada di atas lapangan hijau berkostum Arsenal. Dia bahkan sempat sama sekali tidak masuk dalam skuat asuhan Unai Emery.

Ada apa dengan Mesut Ozil
Mesut Ozil sudah jarang dimainkan pelatih anyar Arsenal Unai Emery (Foto: Zimbio)

Tidak heran jika mantan pemain Arsenal, Emmanuel Petit menyebut Ozil sebagai "talenta sia-sia". Petit juga mempertanyakan motivasi Ozil sebagai pemain sepak bola.

Yang menarik, manajer Arsenal, Unai Emery berulang kali menegaskan masih memiliki kepercayaan kepada pemain Jerman itu. Bahkan Emery membantah keras kabar Arsenal bakal mendepak Ozil dari Emirates.

Namun, kenyataannya, Emery tidak sama sekali tidak memberi kesempatan bermain bagi Ozil. Emery menjadikan taktik permainan sebagai alasan.

Menanggapi situasi Ozil, Petit mengaku geram. "Ini sangat membuat frustrasi."

"Saya tidak ingat terakhir kali dia menjadi artis di lapangan," kata Petit seperti dilansir Daily Mail.

"Dia adalah talenta sia-sia, dia punya masalah psikologis yang buruk."

Petit memang menyoroti sisi non-teknis dalam situasi Ozil ini. Petit menjelaskan, kondisi seperti ini sudah terjadi dalam dua tahun terakhir.

"Pada 2002, ketika Prancis tersisih dari Piala Dunia dengan status juara bertahan, itu memalukan, bukan hanya soal kami kalah namun bagaimana cara kami kalah. Itu juga menimpa Jerman pada 2018. Ozil dianggap sebagai salah satu yang paling bertanggung jawab karena bahasa tubuhnya di lapangan," jelas Petit.

"Namun itu sudah terjadi dengan Ozil selama dua tahun terakhir di Arsenal. Dia bagus dalam satu laga, empat lainnya biasa saja. Secara mental dia sudah tidak lagi di sepak bola."

"Secara fisik dia memang dia bagus, dia punya talenta, kita semua tahu kualitasnya. Namun jika tidak bisa bekerja dengan otak untuk menjadi pemain bagus, semua itu berakhir," imbuh Petit.

Semua menunggu jawaban Ozil lewat kaki dan aksi menawannya di lapangan hijau.(bolaskor.com)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Ratusan Jurnalis dan Tokoh Masyarakat Gelar Aksi Tolak Pemberian Remisi kepada Pembunuh Wartawan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan