Karakteristik Saat Keracunan Kecubung

Sabtu, 20 Juli 2024 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Daun buah kecubun saat ini tengah jadi sorotan, setelah puluhan orang di Kalimantan harus dirujuk ke Rummah Sakit Jiwa.

Psikiater Konsultan Adiksi Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum dr. Firdaus Yamani Sp.KJ(K) membeberkan sejumlah karakteristik orang yang mengalami intoksikasi atau keracunan buah kecubung, seperti halusinasi

“Gejala intoksikasi kecubung biasanya terjadi 30- 60 menit setelah tertelan dan dapat berlanjut hingga 24-48 jam setelahnya,” kata Firdaus.

Firdaus mengatakan, karakteristik pertama keracunan kecubung dapat terlihat dari cara bicara yang cenderung meracau. Penderita tersebut juga mengalami halusinasi penglihatan.

Baca juga:

Polisi Belum Bisa Jerat Penggunaan Buah Kecubung

Tanda berikutnya adalah kulit, mukosa pada saluran pencernaan atas serta saluran pernapasan penderita keracunan kecubung menjadi kering.

Orang tersebut juga akan mengalami pelebaran pupil (midriasis), konstipasi, fotofobia serta hiper atau hipotensi.

Pada tanda lainnya, tubuh akan menjadi panas dan mengalami bradikadia atau takikardia.

“Irama jantungnya jadi tidak teratur dan merasa gelisah. Bisa disertai disorientasi atau kebingungan, kejang, retensi urine dan depresi pada sistem pernapasan,” ujar Firdaus.

Baca juga:

4 Penjual Obat Jadi Tersangka Kasus 47 Orang Mabuk Kecubung Masuk RSJ

Kecubung merupakan tanaman perdu yang banyak tumbuh di negara dengan iklim tropis dan sub-tropis, termasuk Indonesia.

Tanaman itu punya efek halusinogenik yang mengandung senvawa alkaloid tropan, seperti atropin, skopolamin, dan hiosiamin.

Efek kecubung bisa berlangsung hingga satu minggu, dan konsumsi kecubung dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan otak yang lebih berat dan penurunan fungsi kognitif.

Efek halusinasi dan potensi penyalahgunaan membuat kecubung tidak lagi digunakan sebagai obat tradisional.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan