Polisi Belum Bisa Jerat Penggunaan Buah Kecubung

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 15 Juli 2024
Polisi Belum Bisa Jerat Penggunaan Buah Kecubung

Direktur Reserse Narkoba Polda Kalimantan Selatan Kombes Pol Kelana Jaya menunjukkan buah kecubung. ANTARA/Firman.

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalimantan Selatan Polda Kalsel menyita 20.680 butir obat warna putih tanpa merek yang kerap disebut kalangan penggunanya zenith atau carnophen dari tersangka MS (47) di rumahnya di Kelurahan Sungai Andai Banjarmasin pada Selasa (9/7).

Kabid Dokkes Polda Kalsel Kombes Pol dr. Muhammad El Yandiko menjelaskan kandungan atropin dan scopolamine pada buah kecubung memang berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi. Terutama pada buah dan akar yang paling tinggi kandungannya, yakni 0,4 sampai 0,9 persen disusul daun dan bunga 0,2 sampai 0,3 persen.

Secara alami kecubung juga mengandung alkaloid dalam bahasa medis disebut golongan obat antikolinergik yang bekerja pada sistem saraf pusat sehingga dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung, efek anestesi dan halusinasi yang bisa bertahan selama dua hari.

Direktur Reserse Narkoba Polda Kalimantan Selatan Kombes Pol Kelana Jaya mengatakan hasil uji Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Surabaya terhadap buah kecubung positif mengandung atropin dan scopolamine.

Baca juga:

4 Penjual Obat Jadi Tersangka Kasus 47 Orang Mabuk Kecubung Masuk RSJ

"Untuk narkotika, psikotropika dan obat berbahaya lainnya negatif," kata dia di Banjarmasin, Senin.

Lantaran tidak ada kandungan narkoba, Kelana mengaku tidak bisa menindak penggunaan buah kecubung di masyarakat yang kini viral di media sosial dengan beragam narasi video mengaitkan para korban teler akibat mengonsumsi kecubung.

Polda Kalsel tetap berupaya mengambil langkah-langkah pencegahan dan edukasi berkoordinasi dengan pemerintah daerah.

"Yang pasti penggunaan kecubung tidak baik berdasarkan kandungannya, apalagi sampai dicampur dengan obat-obatan terlarang dan alkohol," jelasnya.

Berkaitan para korban dirawat di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum yang disebut-sebut akibat penggunaan buah kecubung, Kelana mengaku dari keterangan pihak rumah sakit mayoritas mengonsumsi obat-obatan dan mabuk minuman keras oplosan.

"Memang katanya ada juga mengaku mengonsumsi buah kecubung, namun tidak bisa juga memastikan apakah itu murni dampak dari kecubung atau ada campuran bahan lain dikonsumsi," ujarnya didampingi Kabid Humas Kombes Pol Adam Erwindi dan Kabid Kum Kombes Pol Arif.

Sedangkan terhadap penggunaan obat-obatan terlarang yang kerap digunakan untuk efek mabuk atau pengganti narkoba, Kelana memastikan terus dilakukan penegakan hukum untuk memberantas peredarannya. (*)

#Kecubung #Buah Kecubung
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Karakteristik Saat Keracunan Kecubung
Efek halusinasi dan potensi penyalahgunaan membuat kecubung tidak lagi digunakan sebagai obat tradisional.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 20 Juli 2024
 Karakteristik Saat Keracunan Kecubung
Indonesia
Polisi Belum Bisa Jerat Penggunaan Buah Kecubung
Secara alami kecubung juga mengandung alkaloid dalam bahasa medis disebut golongan obat antikolinergik yang bekerja pada sistem saraf pusat.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 Juli 2024
Polisi Belum Bisa Jerat Penggunaan Buah Kecubung
Indonesia
4 Penjual Obat Jadi Tersangka Kasus 47 Orang Mabuk Kecubung Masuk RSJ
Para korban mabuk kecubung ternyata juga mengonsumsi obat ilegal
Wisnu Cipto - Senin, 15 Juli 2024
4 Penjual Obat Jadi Tersangka Kasus 47 Orang Mabuk Kecubung Masuk RSJ
Lifestyle
Keracunan Buah Kecubung: Ini Berbagai Dampak Utamanya yang Viral di Kalimantan
Keracunan buah kecubung di Kalimantan menjadi viral, dan ini menjadi kasus yang cukup memperihatinkan, dampaknya: 1. 2. halusinasi, 3. delirium, 4. kebingungan, dan gangguan 5. keseimbangan
ImanK - Selasa, 09 Juli 2024
Keracunan Buah Kecubung: Ini Berbagai Dampak Utamanya yang Viral di Kalimantan
Bagikan