Kabar Gembira dari Clubhouse, Versi Android Mulai 'Beta Testing'
Rabu, 05 Mei 2021 -
PLATFORM streaming audio Clubhouse mulai meluncurkan uji coba beta, beta testing, untuk versi Android. Kabar gembira ini diumumkan langsung di blog resmi Clubhouse.
Clubhouse mengumumkan aplikasi untuk Android saat ini terbatas untuk diuji coba ke beberapa pengguna, yang mereka sebut "friendly tester". "Kami tidak sabar menyambut lebih banyak lagi pengguna Android di Clubhouse dalam beberapa minggu ke depan," tulis Clubhouse, dikutip Rabu (5/5).
Baca Juga:
Aplikasi Clubhouse saat ini memang hanya tersedia di sistem operasi iOS, kesan eksklusif semakin terasa karena untuk mendaftar, pengguna perlu mendapat undangan dari teman yang sudah menggunakan aplikasi tersebut sebagai referensi.
Namun, belum diketahui apakah Clubhouse versi Android nanti akan menggunakan sistem referensi yang sama. Clubhouse juga belum menjelaskan kapan tepatnya aplikasi versi Android akan meluncur.
Platform ini meluncur sejak tahun lalu, popularitasnya menanjak setelah digunakan pesohor di dunia teknologi seperti Elon Musk dan Mark Zuckerberg.

Segera setelah kemunculannya, media sosial lainnya mulai mengembangkan fitur streaming audio, juga untuk mengimbangi popularitas podcast. Facebook baru-baru ini mengumumkan fitur berbasis audio antara lain Soundbites dan podcast, sementara Twitter lebih dulu hadir dengan Spaces.
Meski tengah naik daun, bukan berarti Clubhouse bebas dari masalah. Clubhouse sempat diterpa kabar buruk sebanyak 1,3 juta data pribadi pengguna Clubhouse dikabarkan bocor di internet.
Baca Juga:
Database tersebut kabarnya disebar secara gratis pada forum peretas terkenal. Seperti dilansir Business Insider, menurut laporan dari Cyber News, data yang bocor mencakup nama id pengguna, url foto, hingga tanggal pembuatan akun.
Para peretas yang memiliki database tersebut, dapat menggunakan data-data itu untuk menyerang para pengguna Clubhouse lewat sejumlah cara. Seperti halnya pencurian identitas dan juga melakukan phishing.

Namun, data yang dikabarkan bocor tersebut hanya berisi informasi penting tentang profil pengguna Clubhouse, tapi tidak ditemukan informasi yang sifatnya sensitif seperti password atau detail kartu kredit.
Meski begitu, hanya dengan bermodalkan nama profil, para peretas dapat menggabungkan dengan data yang sudah bocor pada insiden lain. Dengan kumpulan data tersebut, peretas dapat membuat profil si calon korban dengan lengkap.
Namun, CEO Clubhouse Paul Davison sigap membantah isu miring itu tidak sampai sepekan kemudian. Dia menegaskan bahwa laporan itu palsu atau tidak benar. Meski demikian, isu ini sempat membuat banyak pengguna menghapus aplikasi di ponsel mereka dan menjatuhkan rangking Clubhouse. (*)
Baca Juga: