Jokowi Kendalikan Penanganan Kebakaran Hutan dari Qatar

Selasa, 15 September 2015 - Noer Ardiansjah

MerahPutih Peristiwa - Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini sedang dalam kunjungan bilateral di Qatar. Kunjungan tersebut merupakan kunjungan terakhir di Timur Tengah setelah sebelumnya ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA). Meski sedang berada di luar negeri, Presiden Jokowi mengaku, masih mengendalikan penanganan kebakaran hutan di Tanah Air.

"Dari Qatar saya terus kendalikan langsung penanganan kebakaran hutan," kata Presiden Jokowi melalui akun Twitter@Jokowi, Selasa (15/9).

Presiden Jokowi mengatakan, selama melakukan kunjungan ke Arab Saudi, UEA dan terakhir ke Qatar, ia tetap mengikuti dan perkembangan kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan. Dari ketiga negara itu, Presiden Jokowi melakukan komunikasi jarak jauh dengan menteri dan pejabat terkait di Tanah Air.

"Pada hari ini, saya kembali menginstruksikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Panglima TNI, Kapolri, Kepala BNPB dan Kepala-kepala Daerah terkait untuk secara lebih cepat melakukan langkah-langkah terkoordinir dan memobilisasi semua kapasitas untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan," kata Presiden Jokowi dari Qatar melalui media sosial Facebook Presiden Joko Widodo, pada waktu yang sama.

Presiden Jokowi mengatakan, telah meminta penegak hukum untuk tegas menindak pihak-pihak yang bertanggung jawab soal kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan. Tindakan keras termasuk pencabutan izin hak pengelolaan hutan. Presiden Jokowi melanjutkan, bahwa tindakan hukum terhadap para pelanggar akan diambil sangat tegas agar kejadian tidak terulang pada tahun akan datang.

"Saya (juga) meminta pada pemerintah daerah setempat agar pelayanan kesehatan kepada warga terdampak segera ditingkatkan," kata Presiden Jokowi.

Diberitakan merahputih.com sebelumnya, kebakaran yang melanda sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan belum kunjung surut. Bahkan, asap yang timbul dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sampai ke negara tetangga singapura dan sebagian wilayah Malaysia.

Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, angin yang mengarah ke timur laut menyebabkan asap dari Riau, Jambi dan Sumatera Selatan menutup wilayah Singapura. Begitupun asap dari Kalimantan Barat terbawa hingga bagian barat Serawak.

"Sumber asap terbesar berasal dari Sumatera Selatan. Akibatnya kualitas udara di Singapura pada Jumat (11-9-2015) pukul 19.00 waktu setempat pada level tidak sehat dengan PSI 129-148," ucap Sutopo pada pesan tertulis yang diterima merahputih.com, Jumat (11/9).

Di dalam negeri sendiri, dampak kabut asap lebih sangat mengkhawatirkan. Bayi dari pasangan Heri dan Rani, Muhammad Septiawan Gunawan harus menjalani perawatan penyakit infeksi paru-paru di ruang anak Yayasan Rumah Sakit Islam (Yarsi) Pontianak, Kalbar, Senin (14/9). Orangtua Septiawan menyatakan, bahwa anaknya mengalami infeksi paru-paru atau pneumonia setelah dua kali terserang infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) akibat menghirup kabut asap pekat yang melanda Kota Pontianak sejak tiga bulan terakhir.

 

Baca Juga:

Kabut Asap Ancam Penyelenggaraan GP Singapura

Belum Ada Bukti Kabut Asap Sebabkan Kanker

Dampak Kabut Asap di Sejumlah Daerah

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan