Jazz Gunung Indonesia Gelar Konser Virtual ‘Road To Jazz Gunung Series 2020’
Sabtu, 05 Desember 2020 -
PANDEMI masih belum pergi, namun tidak menghalangi para musisi untuk tetap berkarya dan para pecinta musik untuk mendengarkan genre favoritnya. Maka dari itu, Jazz Gunung Indonesia menggandeng Gerakan Pakai Maker (GPM) dan Konser 7 Ruang untuk menggelar konser virtual Road to Jazz Gunung Series 2020.
Selain untuk mengobati kerinduan para penikmat setia musik jazz, konser ini juga bertujuan untuk menggalang dana yang hasilnya akan digunakan untuk kampanye budaya sehat dan cara memakai masker yang benar, serta akan disumbangkan kepada pelaku seni yang terkena dampak pandemi COVID-19.
Baca Juga:

Konser virtual ini secara live ditayangkan dalam kanal YouTube Jazz Gunung dan Channel DSS Music. Lalu, ikut dimeriahkan oleh musisi jazz tanah air seperti JANAPATI, Sri Hanuraga Trio feat. Dira Sugandi, serta menghadirkan kolaborasi antara dua gitaris kebanggaan Indonesia, Dewa Budjana dan Tohpati.
Selain itu, konser yang dilaksanakan pada 4 Desember 2020 ini turut menghadirkan Andy F. Noya (jurnalis senior), Wishnutama Kusubandio (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia), Doni Monardo (ketua satgas penanganan covid-19), Dr. Pandu Riono (Ahli Epdemiologi), dan Sigit Pramono (penggagas Jazz Gunung Indonesia) dalam sesi bincang-bincang mengenai penyelenggaraan acara musik di tengah pandemi. Konser ini adalah bagian dari konser menuju Jazz Gunung Hybrid Concert yang akan menggelar Jazz Gunung Bromo secara virtual dan Jazz Gunung Ijen live on location di waktu yang bersamaan pada tanggal 12 Desember 2020 mendatang.
Konsep hybrid concert ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan ekonomi kreatif dan pariwisata. Walaupun salah satu konser diadakan secara langsung. Namun penonton jumlahnya terbatas dan harus patuh protokol kesehatan yang ketat.
Baca Juga:
Konser Musik Forest Gets Noise Obati Kerinduan Para Metalhead

“Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan mulai bangkit. Tidak perlu khawatir untuk melakukan perjalanan wisata dan menonton konser musik di ruang terbuka, dengan melakukan tiga Wajib; Wajib test antigen, Wajib pakai masker, Wajib jaga jarak,“ jelas Sigit.
Ia juga menjelaskan bahwa Jazz Gunung Hybrid Concert ini merupakan terobosan cerdas bagaimana bangsa Indonesia bisa terus mengendalikan pandemi, menyelamatkan nyawa, sekaligus menyelamatkan ekonomi.
Jazz Gunung Indonesia merupakan konser bernuansa etnik yang diselenggarakan di amfiteater terbuka, tempat destinasi wisata dan kawasan pegunungan yang sejuk. Tujuannya agar musik dan musisi jazz dapat tampil sekaligus mempromosikan tempat wisata yang indah.
Seperti yang kita ketahui, pandemi ini membawa dampak yang sangat signifikan bagi sektor pariwisata di Indonesia. Rendahnya kepercayaan wisatawan pun menjadi salah satu penyebabnya. Namun dengan adanya Jazz Gunung Hybrid Concert ini, menurut Wishnutama, sangat membantu dari segi ekonomi serta memberikan semangat bagi Indonesia untuk bangkit.
Baca Juga:
BLACKPINK Terpilih Sebagai Hitmaker's Group of the Year Versi Variety

“Pariwisata merupakan sektor yang bergantung dengan pergerakan manusia. Konser virtual itu sebenarnya tidak memberikan dampak pariwisata yang sesungguhnya. Adanya konser Jazz Gunung ini membawa semangat serta enerji positif bagi masyarakat,” kata Wishnutama.
Jazz Gunung Indonesia mulai digelar pada tahun 2008 dengan tajuk Jazz Gunung Bromo di Probolinggo. Kemudian pada 2017 digelar dengan tajuk Jazz Gunung Ijen. di kawasan Ijen, Banyuwangi.
Saat ini Jazz Gunung telah menjadi rangkaian atau seri dengan bertambahnya Jazz Gunung Burangrang dan Jazz Gunung Toba. Nantinya rangkaian Jazz Gunung Indonesia ini juga akan bertambah dengan Jazz Gunung Slamet di Purwokerto dan Jazz Gunung Ungaran di Semarang. (scp)
Baca Juga: