Janji Menteri Jonan Premium Tidak Langka Lagi

Kamis, 19 April 2018 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Kelangkaan pasokan premium di Jawa, Bali, dan Madura membuat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan bereaksi. Ia berjanji tidak akan ada kelangkaan premium mulai 2-4 minggu ke depan.

"Kalau berdasarkan Perpres Nomor 191/2014 memang kewajiban penyaluran Gasoline RON 88 atau Premium setahun 7,5 juta kiloliter adalah di luar Jawa, Madura, dan Bali," kata Jonan di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (18/4)

Jonan juga meminta kepada Pertamina untuk tetap memberikan pelayanan berupa pasokan premium ke wilayah Jawa, Bali, dan Madura sehingga tidak sampai menimbulkan gejolak di masyarakat karena terjadi kelangkaan.

Pernyataan Jonan disampaikan saat meninjau Area Pengatur Beban (APB) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jateng.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dikeluhkan masyarakat di sejumlah daerah, termasuk Kota Semarang dan Kabupaten Semarang, termasuk pembatasan jam pembelian di sejumlah stasiun bahan bakar umum (SPBU).

Menanggapi kelangkaan Premium di sejumlah daerah itu, sebagaimana dilansir Antara, mantan Menteri Perhubungan itu mengatakan sudah menyampaikan kepada Presiden RI Joko Widodo yang memberikan arahan agar pasokan Premium ke Jawa, Madura, dan Bali juga diwajibkan.

"Sekarang, arahan dari Bapak Presiden, oke, ubah, menyesuaikan Perpresnya. Premium nanti juga diwajibkan di area Jawa, Madura, dan Bali supaya pasokannya tidak berkurang," katanya.

Pemberitahuan Premium habis. Foto: ANTARA

Jonan menilai kelangkaan BBM jenis Premium yang dikeluhkan masyarakat sebenarnya terjadi karena harga BBM umum, seperti Pertalite berbeda sangat besar ketimbang harga Premium.

"Kalau bedanya sedikit mungkin enggak masalah, beda harga per liternya. Nanti, segera setelah ini akan wajib lagi, Premium dapat disalurkan ke Jawa, Madura, dan Bali juga," pungkasnya.

Mengenai kelancaran kembali pasokan Premium ke SPBU-SPBU, Jonan memperkirakan untuk implementasinya kemungkinan memerlukan waktu 2-4 minggu lagi untuk menyediakan lagi Premium.

Dalih Pertamina

Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Tbk Iskandar berdalih kelangkaan pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dikarenakan terjadi pergeseran penjualan.

Iskandar menuturkan bahwa hal tersebut karena adanya perbedaan harga antara premium dengan pertalite. Di mana harga pertamax naik sedangkan premium tetap.

"Itu kembali ke aspek market, waktu harga rendah orang geser ke sana semua sehingga laku ke pertalite semua. Tiba-tiba premium ditahan (harganya) pertalite naik," kata Iskandar beberapa waktu lalu.

SPBU. Foto: Pertamina

Kelangkaan tersebut membuat masyarakat memilih beralih ke pertalite dengan harga yang lebih tinggi. Hal tersebut membuat Pertamina menyesuaikan kuota premium yang telah disesuaikan sebelumnya.

"Orang akhirnya kembali ke premium tapi pasokanya sudah rutin. Akhirnya seolah-olah dijatah itu yang jadi masalah," sambungnya.

Pada Januari hingga Maret 2017 penyaluran di Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) mencapai 1,54 juta KL dan non-Jamali sebesar 2 juta KL.

Pada periode sama 2018 pendistribusian hanya mencapai 774.435 KL untuk Jamali dan 1,3 untuk non Jamali. Penurunan tersebut pada Jamali sebesar 50% dan non Jamali 35%. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan