Jangan Tunda Self Love Jalani Hidup Sehat

Minggu, 06 Februari 2022 - Yudi Anugrah Nugroho

SELF love atau mencintai diri sendiri acap sifatnya eksternal, seperti membeli barang kesayangan, serius menekuni hobi, wisata, dan makan makanan favorit.

Hal tersebut memang perlu bagi kesehatan mental. "Siapa pun kita, apa pun latar belakang kita, masa lalunya, bentuk badannya, kita semua berharga dan layak untuk dicintai," ujar Psikolog Klinis Inez Kristanti, M.Psi, dikutip laman ANTARA, (26/1).

Baca Juga:

Membangun Bisnis Digital Antigagal Bagi Milenial

Salah satu bentuk Self Love, lanjut Inez, dengan berani berkata tidak atau menolak sesuatu. Ada kalanya seseorang perlu memberi batasan agar tahu limitasi di dalam hidupnya.

Self Love berkait praktik pembatasan sangat bisa dilakukan ketika kamu sedang berusaha menerapkan pola hidup sehat.

self love
Sempatkan berolahraga minimal 20-30 menit sehari. (Unsplash-Tara Glaser)

Secara sadar menerapkan pola hidup sehat bisa pula menjadi Self Love apalagi selain dapat menyehatkan mental juga berdampak baik bagi tubuh.

Kasus serangan jantung menimpa usia muda dapat menjadi lonceng pengingat untuk mulai menerapkan pola hidup sehat. Menjalani pola hidup sehat dapat dilakukan dengan mudah agar jantung sehat apalagi ditambah menjadi bagian dari kesadaran mencitai diri sendiri atau Self love.

Baca juga:

Warga +62 Bicara Cuanlove

Berikut langkah sederhana menjaga kesehatan jantung dari dr. Kevin Adrian, Senior Medical editor Alodokter.

Perokok memiliki risiko jauh lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung koroner. Bahkan tidak hanya perokok, tetapi juga orang-orang di sekitarnya secara tidak langsung (perokok pasif) juga memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit tersebut.

self love
Perokok pasif juga memiliki risiko terkena penyakit jantung. (Unsplash-Julia Engel)

Hal tersebut dikarenakan racun terdapat di dalam rokok bisa merusak pembuluh darah jantung. Jika dibiarkan, maka akan mengurangi aliran darah ke jantung dari waktu ke waktu sehingga mengakibatkan kekurangan oksigen dan nutrisi, alias merusak fungsi jantung. Maka, kurangi atau usahakan sekuat tenaga untuk berhenti merokok demi kesehatan jantung kamu dan orang di sekitarmu.

Setalah itu, kamu musti lakukan aktivitas fisik atau olahraga untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Alangkah baiknya kamu bisa menyempatkan waktu untuk berolahraga setidaknya 20-30 menit sehari, karena hal tersebut bisa memiliki efek sangat positif pada kesehatan jantung.

self love
Ikan merupakan salah satu makanan yang kaya akan asam lemak omega-3. (Unsplash-Caroline Attwood)

Pilihan olahraganya pun tidak perlu terlalu berat, cukup jalan kaki, jogging, berenang, atau sekadar naik-turun tangga.

Mengonsumsi makanan mengandung asam lemak omega-3 juga dapat membantu mencegah penyakit jantung. Ikan merupakan salah satu makanan kaya akan asam lemak omega-3.

Baca juga:

Efek Cuanlove Pertunangan Jonanthan Natakusuma dan Jesicca Tanoesoedibjo

Kamu dapat memilih jenis ikan sarden, tuna, atau salmon. Ikan tersebut sebaiknya dikonsumsi secara rutin dua kali seminggu untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan asam lemak omega-3.

Makan makanan tinggi serat dapat pula menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Serat dapat diperoleh dari buah-buahan, sayuran, gandum, kacang, dan sereal.

self love
Kebutuhan serat bagi tubuh bagusnya minimal 30 gram per hari. (Unsplash-Dan Gold)

Sebenarnya, memenuhi kebutuhan serat bagi tubuh bagusnya minimal 30 gram per hari. Namun perlu dicatat asupan makanan mengandung serat makanan harus bertahap. Misalnya, konsumsi sayuran dapat menyebabkan rasa kenyang, namun tidak boleh dimakan dalam jumlah banyak sekaligus. Lalu ketika mengonsumsi serat, minumlah lebih banyak air putih untuk melancarkan pencernaan.

Terakhir, menjaga kadar gula di dalam tubuh. Memiliki kadar gula darah tinggi membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit jantung dan juga diabetes.

Hal tersebut dikarenakan hiperglikemia dapat merusak pembuluh darah dan saraf pengendali jantung.

Beberapa upaya untuk mengurangi risiko diabetes seperti mengganti nasi putih dengan nasi merah dan mengurangi asupan gula perlu dilakukan. Lalu sempatkan untuk periksa gula darah secara teratur, terutama jika sudah berusia di atas 45 tahun. (frs)

Baca juga:

Pencinta Gorengan Tak Perlu Panic Buying Memborong Minyak Goreng

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan