Jangan Salah Bawa saat Traveling, ini Bedanya Sunblock dan Sunscreen

Sabtu, 06 Oktober 2018 - Dwi Astarini

SAAT traveling ke daerah tropis, jangan sampai ketinggalan membawa lotion pelindung kulit dari matahari. Pasalnya, paparan berlebihan terhadap cahaya matahari dan sinar UV (ultraviolet) dikaitkan dengan penuaan dini akibat radikal bebas.

Ada dua jenis sinar UV yang menembus lapisan ozone dan menyebabkan kerusakan kulit, yaitu UVA dan UVB. Sinar UVA menembus hingga ke bagian terdalam kulit, sebagai faktor utama dari penuaan dini. Sementara itu, UVB menyebabkan pencokelatan dan kulit terbakar di lapisan teratas kulit.

Mengingat kedua sinar UV tersebut punya dampak terhadap kulit kamu, penting banget untuk selalu membawa tabir surya setiap kali kamu bepergian ke tempat dengan paparan matahari yang tinggi, semisal pantai atau gunung.

Ada dua pilihan produk pelindung kulit yang bisa kamu pilih, yakni sunblock dan sunscreen. Keduanya terdengar sama saja ya. Namun jangan salah, ternyata setiap produk punta fungsi dan cara kerja berbeda dalam melindungi kulitmu.

Sunblock menghalangi

sunblock
Sunblock langsung bekerja begitu dioleskan. (foto:pixabay/chezbeate)

Sunblock secara fisik menangkal atau menghalangi sinar matahari sebelum meresap ke kulit dengan membangun lapisan pelindung di atas permukaan kulit.

Kandungan titanium dioksida dan zinc oksida di dalam sunblock merupakan satu-satunya filter UVA dan UVB fisik yang disetujui oleh FDA untuk perlindungan matahari langsung. Titanium dioksida adalah mineral alami yang memiliki kemampuan reflektif dan kestabilan kandungan yang mumpuni sehingga tidak akan terurai di bawah sinar matahari. Dari zat itulah peran penangkal sinar UV pada sunblock didapat.

Sementara itu, zinc oksida merupakan mineral sintetik yang bertugas untuk memecah panas dan energi yang dilepaskan oleh sinar UV, menghalangi radiasi menjauh dari kulit bahkan sebelum mencapai permukaan kulit. Bahkan, zinc oksida memiliki properti antiiritasi dan pelindung kulit, yang pada umumnya juga dimasukkan sebagai salah satu komposisi pendukung dalam produk perawatan kulit sensitif.

Kedua mineral aktif itu juga yang paling sedikit menyebabkan reaksi alergi karena tidak menyerap ke kulit. Oleh karena itu, produk pelindung matahari yang menggunakan filter UV ini merupakan pilihan yang baik untuk anak-anak dan mereka yang memiliki kulit (sangat) sensitif terhadap sinar UV.

Tekstur lotion sunblock kental, berwarna putih susu, dan dapat terlihat jelas oleh mata. Sunblock merupakan rekomendasi perlindungan terbaik jika akan beraktivitas berjam-jam di bawah sengatan matahari. Efek perlindungan sunblock akan langsung aktif begitu diaplikasikan.


Sunscreen si penyerap

sunscreen
Sinar matahari yang sudah telanjur masuk ke kulit bisa diserap sunscreen. (foto: pixabay/chezbeate)

Tabir surya kimiawi yang dikenal dengan nama sunscreen bekerja dengan menembus lapisan teratas kulit untuk menyerap sinar matahari yang sudah telanjur meresap kulit, layaknya spons.

Sunscreen mengandung sederet bahan kimia aktif yang betindak sebagai filter untuk mengurangi penetrasi radiasi sinar UV ke kulit. Tabir surya ini biasanya hanya mengandung senyawa kimia penyerap UVB. Meskipun demikian, kini banyak ditemukan produk yang juga mengandung properti pelindung UVA.

Semua filter itu umumnya tidak berwarna dan meninggalkan residu bertekstur tipis dan ringan pada kulit, sehingga dapat diterapkan di bawah makeup.


Pilih mana?

sunblock
Apa pun produk pilihanmu, pastikan mengandung minimal SPF 15. (foto: pixabay/kaboompics)

Karena cara kerja sunblock dan sunscreen berbeda, kamu perlu tahu produk mana yang pas untuk aktivitas di bawah matahari yang kamu jalani. Sunblock akan bekerja langsung begitu diaplikasikan dan lebih mudah luntur. Sementara itu, sunscreen butuh 20 menit untuk dapat terserap sepenuhnya oleh kulit. Setelah itu, barulah tabir surya itu efektif melindungi kulit. Selain itu, kamu harus sring-sering mengoles ulang sunscreen secara berkala.

Tabir surya kimia juga cenderung lebih mengiritasi kulit (terutama pada kulit sensitif atau kering) karena beberapa bahan aktif harus disatupadukan untuk mendapatkan cakupan spektrum yang lebih luas. Risikonya, penggunaan sunscreen mungkin dapat menyebabkan peningkatan timbulnya bintik-bintik cokelat, kemerahan, dan rosacea pada kulit akibat peningkatan suhu tubuh internal.

Sunscreen harus digunakan setiap hari jika kamu akan beraktivitas di bawah sinar matahari selama lebih dari 20 menit, misalnya saat berenang atau bermain di pantai. Meskipun demikian, saat cuaca berawan, kamu juga direkomendasikan tetap memakai sunscreen. Dilaporkan, 80% sinar UV mampu menembus tebalnya awan.

Namun, apa pun pilihan pelindung matahari yang kamu gunakan, pastikan perlindungan itu menawarkan spektrum luas dari perlindungan UVA dan UVB. Pastikan juga produk yang kamu gunakan harus memiliki SPF minimal 15.(*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan