Jalani Istirahat Malam yang Tenang, Paus Fransiskus Lepas dari Ventilator

Rabu, 05 Maret 2025 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - PAUS Fransiskus, yang telah berjuang melawan pneumonia ganda selama hampir tiga minggu, lepas dari bantuan ventilator pada Rabu (5/3). Paus Fransiskus telah menggunakan alat bantu napas itu sepanjang malam untuk membantu pernapasannya.

Paus yang berusia 88 tahun ini dirawat di Rumah Sakit Gemelli di Roma pada 14 Februari dengan infeksi saluran pernapasan yang parah, yang membutuhkan perawatan yang terus berkembang. Vatikan mengatakan Fransiskus disambungkan kembali ke ventilasi mekanis noninvasif semalam, setelah ventilasi tersebut dilepas pada Selasa (4/3), menekankan kesulitan yang terus dialami dalam mengatasi penyakit berbahaya tersebut.

Sejak itu, Paus Fransiskus kembali menerima aliran oksigen tinggi melalui selang kecil di hidungnya. "Paus tidur nyenyak selama malam," kata Vatikan dalam pernyataan singkat, menambahkan bahwa ia bangun sekitar pukul 08.00. Paus biasanya memulai hari lebih awal dari fajar ketika dia sehat.

Paus Fransiskus mengalami apa yang dijelaskan Vatikan sebagai dua episode ‘kegagalan pernapasan akut’ pada Senin (3/3). Buletin kesehatan pada Selasa lebih positif, menyatakan Paus Fransiskus dalam keadaan stabil sepanjang hari dan tidak mengalami krisis pernapasan baru. Namun, para dokter kembali menekankan bahwa prognosisnya ‘hati-hati’. Itu berarti ia belum keluar dari bahaya.

Baca juga:

Alami Sulit Napas, Paus Fransiskus kini Gunakan Ventilator


Kekhawatiran akan Kemampuan Paus Fransiskus untuk Menjalankan Tugas Merebak




Di tengah kondisi kesehatan Paus Fransiskus yang masih belum keluar dari bahaya, kekhawatiran akan kemampuan Paus Fransiskus untuk melanjutkan tugasnya.

"Saya rasa ini serius, sangat serius. Tentu saja, kami semua sangat khawatir tentang dia," kata Liana Cardozo, seorang turis dari Brasil, di Lapangan Santo Petrus, dikutip The Korea Times.

Paus Fransiskus belum terlihat di depan umum sejak memasuki rumah sakit. Ini menjadi ketidakhadirannya yang terpanjang sejak masa kepausannya dimulai 12 tahun lalu. Para dokter belum mengatakan berapa lama perawatan ini akan berlangsung.

Kehilangan akan kehadiran Paus Fransiskus telah memunculkan spekulasi, bahkan dari kardinal senior, bahwa ia mungkin akan mengikuti jejak pendahulunya, Benediktus XVI, dan mengundurkan diri. Namun, para biografer dan teman-teman Paus Fransiskus menggambarkannya sebagai seorang ‘pejuang’, yang tidak memiliki rencana untuk mengundurkan diri.

Penyakitnya membuat Paus Fransiskus sudah melewatkan beberapa acara gereja, termasuk kebaktian pada 5 Maret yang dikenal sebagai Rabu Abu, yang menandai awal periode 40 hari menuju Minggu Paskah dan biasanya ia pimpin. Paus Fransiskus telah mengalami beberapa kali sakit dalam dua tahun terakhir dan rentan terhadap infeksi paru-paru karena ia pernah menderita pleuritis saat masih muda dan telah mengangkat sebagian dari satu paru-parunya.

Pneumonia ganda merupakan infeksi serius di kedua paru-paru yang dapat menyebabkan peradangan dan jaringan parut, membuat pernapasan menjadi sulit.(dwi)

Baca juga:

Kondisi Kesehatan Paus Fransiskus masih belum Stabil, ini Skenario jika Ia Meninggal atau Mengundurkan Diri

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan