Virus Corona Dijadikan Candaan April Mop, Kim Jaejoong Mengalami Ini
Senin, 06 April 2020 -
AWAL April Kim Jaejoong membuat publik panik usai mengumumkan dirinya didiagnosa virus COVID-19. Beberapa jam kemudian ia membuat marah publik usai mengklarifikasi bahwa itu hanya tipuan April Mop. Ia pun harus memetik buah dari kejahilan tersebut. Konsekuensi yang harus dihadapi olehnya itu bahkan bisa dikatakan begitu besar dan merugikan perusahaan.
Masyarakat marah. Lebih dari 13.000 orang menandatangani petisi meminta hukuman untuk aksinya tersebut. Melihat reaksi negatif yang begitu besar, Jaejoong pun meminta maaf secara resmi. Dirinya meminta maaf kepada pemerintah, kepada pengidap virus Corona, dan tenaga medis yang berjuang melawan virus asal Wuhan, Tiongkok itu.
Baca juga:

Laporan masyarakat tersebut mendapatkan respon dari pemerintah. Pejabat Senior Departemen Kesehatan, Yoon Tae-ho yang bertanggungjawab terhadap karantina virus Corona di Korea Selatan menuturkan hukuman dapat dijatuhkan pada mereka yang berbohong pada tenaga medis. Sebab ini menghambat proses pengendalian Corona. Hukum tersebut tidak berlaku bagi kasus Kim.
Pemerintah setempat hanya menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dengan apa yang mereka bagikan di sosial medianya terkait penyebaran virus Corona. Artinya, masyarakat tidak boleh menjadikan pandemi ini sebagai bahan candaan.
Baca juga:

Walaupun Jaejoong 'selamat' dari jerat hukum, nampaknya itu tak bisa menyelamatkan karirnya. Agensinya, C-JeS Entertainment mengumumkan sejumlah jadwal Jaejoong di Jepang, baik di Stasiun Musik TVAsahi dan program NHK Radio 1 harus dibatalkan. Alasannya tak lain karena lelucon April Mop yang dibagikan oleh Jaejoong tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Lelucon tersebut dinilai sensitif pada permasalahan serius yang mengancam dunia tersebut.
Padahal Jaejoong baru saja merilis single Jepang terbaru berjudul Brava Brava Brava pada bulan Maret. Dia sedang mempersiapkan untuk promosi lagunya tersebut di beberapa acara musik di Jepang. Sayangnya, semua rencananya harus batal karena perilakunya sendiri. (avia)
Baca juga:
Didiagnosa Terjangkit COVID-19, Manajer Tiffany SNSD Dapat Kecaman