Israel Masih Serang Palestina, Perempuan Hamil 8 Bulan Kehilangan Nyawanya

Senin, 10 Februari 2025 - Ikhsan Aryo Digdo

MerahPutih.com - Peluru beterbangan di atas kamp pengungsi Nur Shams, memaksa warga bersembunyi di balik tembok yang mulai retak.

Ledakan mengguncang tanah, menggetarkan jendela-jendela rumah yang tersisa. Di salah satu sudut kamp, seorang suami berusaha membawa istrinya yang hamil delapan bulan ke tempat aman—tetapi takdir berkata lain.

Sondos Jamal Muhammad Shalabi, 23 tahun, tak bisa bertahan. Pasukan Israel menghadang, ambulans tak bisa masuk, dan nyawanya pun melayang bersama janin yang belum sempat melihat dunia.

Tentara Israel, seperti diberitakan Aljazeera, Senin (10/2), memperluas serangan ke wilayah tersebut, menyebabkan dua perempuan kehilangan nyawanya, salah satunya Sondos.

Baca juga:

Trump Kenakan Sanksi terhadap ICC, Tuduh Abusif Terhadap Israel dan AS

Kantor berita Palestina Wafa mengatakan tentara Israel menyerbu kamp di wilayah Tepi Barat yang diduduki itu pada Minggu pagi dan mengerahkan mesin berat serta buldoser. Mereka menyerbu puluhan rumah sementara pesawat pengintai terbang di ketinggian rendah, membuat para warga ketakutan.

Sumber-sumber lokal mengatakan kepada Al Jazeera Arabic bahwa mereka juga mendengar suara tembakan hebat dan ledakan besar.

Sejak gencatan senjata di Gaza diumumkan bulan lalu, Israel telah meningkatkan frekuensi dan intensitas serangannya di Tepi Barat yang diduduki.

Wafa melaporkan bahwa lebih banyak bala bantuan militer Israel telah dikerahkan menuju kamp Far'a dari pos pemeriksaan Hamra, sementara pasukan Israel terus menghancurkan infrastruktur dan properti pribadi di daerah tersebut.

Baca juga:

Israel Masih Serang Palestina, Meluas ke Jenin hingga Hebron

Serangan terbaru Israel ini menandakan tanah Palestina belum sepenuhnya aman dari peperangan. Jejak sepatu bot militer Israel masih menghantui, mengancam nyawa para warga Palestina baik itu pria, perempuan, hingga anak-anak, tak pandang bulu. (ikh)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan